Cek Fakta: Viral Foto Muslim Melaksanakan Salat dengan Latar Belakang Salib, Simak Penjelasannya

- 13 Agustus 2020, 08:00 WIB
Tangkapan layar umat muslim yang salat dengan latar belakang salib.*
Tangkapan layar umat muslim yang salat dengan latar belakang salib.* //Turn Back Hoax MAFINDO

PR CIREBON - Sebuah akun Facebook atas nama Munzirin mengunggah foto beberapa orang yang menunaikan ibadah salat dengan latar belakang berupa salib.

Tak hanya menggunggah foto, akun tersebut juga menambahkan kalimat dengan narasi yang bernada provokatif menyinggung unsur SARA.

Setelah ditelusuri, narasi pelintiran terhadap foto tersebut ternyata bukanlah yang pertama kalinya. Di mana pada tahun 2018, postingan serupa sempat beredar yang mengklaim orang-orang tersebut salat di sebuah gereja.

Baca Juga: Bertarung Sengit Melawan Covid-19, Vietnam Tetapkan 10 Hari sebagai Masa Kritis Kendalikan Wabah

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Mafindo, sebuah akun Facebook bernama Shon Haji Zuhri mengklarifikasi bahwa foto tersebut dipelintir oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab.

Berikut isi klarifikasi dari ShonHaji Zuhri di akun Facebook pribadi miliknya.

"Foto-foto yang beredar mengenai orang-orang yang sedang melaksanakan kewajiban sholat (maghrib) dan saat ini viral itu bukan editan, tapi banyak #PELINTIRAN (dikatakan sholat di gereja), karena saya (ShonHaji) salah seorang yang ada di dalamnya.

Kronologi Kejadian:

Kita harus mulai dari tema:

Tema Jambore MBPA diambil juga dari Tema Jambore Nasional yang mengangkat isu tentang Kebhinnekaan. Sebelum hari H ada masa Pra Jambore yaitu animasi modul-modul yang mengarah pada tema termasuk Modul Kebhinnekaan. Pada modul ini Pelajar Remaja belajar bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar terdiri dari berbagai suku, bahasa, budaya dan Agama.

Baca Juga: Jerinx SID Resmi Ditahan, Pengacara: Kritik Harusnya Bisa Diselesaikan Kekeluargaan

Oleh karena itu membutuhkan sikap saling menghormati dan menghargai berbagai keragaman tadi yang dimulai dan ditumbuhkan sejak usia dini. Jambore tersebut dilaksanakan pada tanggal 22-24 Juni 2018, dimana Kepanitiaan mengundang Pelajar NU untuk menampilkan Kesenian yang bertemakan kebangsaan dan keberagaman yang dijadwalkan pada tanggal 23 Juni 2018 dimulai pukul 20.00 WIB.

Pada saat rombongan Adik-adik IPNU/IPPNU dikawal beberapa anggota Banser sampai lokasi acara ternyata sudah masuk waktu sholat maghrib dan akhirnya rombongan melakukan sholat maghrib berjamaah di sebuah gedung yg ada salibnya. Saat ini kejadian tersebut sudah mulai viral karena foto²nya di share di medsos.

Baca Juga: Surat 'Cinta' untuk Presiden dari Serikat Angkutan, Bisiki Jokowi Cara Hemat Biaya Penyeberangan

pertanyaan yang muncul kemudian adalah :

“Kenapa sholat di tempat ibadah agama lain? apakah dalam keadaan darurat?”. Jawaban dari pertanyaan itu adalah:

Gedung itu BUKAN TEMPAT IBADAH/GEREJA melainkan ASRAMA/AULA yang lokasinya TERPISAH dari Gereja dan steril dari hewan yang dalam hukum Islam dihukumi Najis Mugholadhoh.

Kami sudah berusaha mencari Masjid/Mushalla terdekat, namun jika kami sampai ke Masjid terdekat dengan jarak yang jauh dan harus kami tempuh dengan jalan kaki (karena begitu sampai lokasi, mobil yang mengantar kami langsung meninggalkan lokasi dan kembali ke lokasi pada jam 22.00WIB), maka kami MEYAKINI jika kami memaksakan diri harus melaksanakan sholat maghrib di Masjid terdekat maka waktu sholat (maghrib) akan habis, sementara itu kami tidak mungkin juga melaksanakan sholat di lapangan yg ada di lokasi, karena keadaan cuaca (gerimis) dan lapangannya becek akibat guyuran air hujan selama 2 hari.

Baca Juga: Bali Bersiap Miliki Kereta Api Tanpa Rel, Mudahkan Wisatawan dari Bandara Ngurah Rai ke Sanur

 

Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga dengan alasan yang kami kemukakan bisa dipahami dan menjadikan maklum serta bisa mendinginkan suasana. Terimakasih."

Berdasarkan penjelasan dan klarifikasi tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi mengenai umat muslim yang salat di gereja dengan latar belakang salib merupakan informasi hoaks yang tidak jelas kebenarannya.

Oleh sebab itu, informasi yang tersebut masuk ke dalam kategori hoaks Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Turn Back Hoax MAFINDO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x