Hoaks atau Fakta: Benarkah Kader PKI Disebut akan Duduki Jabatan Strategis di Berbagai Tempat?

- 18 Juni 2020, 09:04 WIB
KONTEN yang Menyesatkan, Instana meresmikan bahwanPKI diperbolehkan di Indonesia
KONTEN yang Menyesatkan, Instana meresmikan bahwanPKI diperbolehkan di Indonesia /HCC Jawa Barat/.*/Instagram @hccjawabarat

PR CIREBON – Beredar sebuah pesan berantai melalui aplikasi Whatsapp yang berisi narasi bahwa kader PKI menduduki jabatan strategis.

Dalam pesan tersebut begini bunyi narasi lengkapnya, "Pki dimana2 ..pegang... Jabatan... Strategis,"  penggalan narasi yang beredar, Minggu 14 Juni 2020.

Narasi ini merujuk pada tautan artikel yang dibagikan secara bersamaan. Tautan artikel itu berjudul "Ramai Kabar Eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan Ternyata Cucu Ketua PKI Pertama, Ini Fakta Sebenarnya." yang berasal dari media daring jurnalgarut.pikiran-rakyat.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Kelompok Kriminal Bersenjata Tembak Mati Badan Intelejen Negara di Papua

Berikut narasi selengkapnya yang beredar melalui WA: "Ramai Kabar Eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan Ternyata Cucu Ketua PKI Pertama. Pantes saja yg kalah dibikin menang, didemo nggak boleh yg turun kejalan dikejar dan ditembaki, rupanya membela sesama kader Komunis... Pki dimana2 ..pegang... Jabatan... Strategis."

Namun klaim bahwa sejumlah kader PKI menduduki jabatan strategis di berbagai tempat, adalah salah. Faktanya, tidak ada informasi valid mengenai hal itu.

Penelusuran tim PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Jurnal Garut, menemukan tautan artikel yang turut dibagikan secara bersamaan dengan narasi tersebut, memperlihatkan fakta yang berbeda.

Baca Juga: Pria India Klaim Bisa Sembuhkan Pasien Corona dengan Ciuman Tangan, Justru Meninggal karena Covid-19

Artikel yang dimuat di Jurnal Garut tersebut berisi hasil pemeriksaan fakta.

"Klaim bahwa eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan merupakan keturunan PKI dari Slamet dan Semaun, adalah informasi yang salah dan menyesatkan," tulis Jurnal Garut dalam laporannya pada Sabtu 6 Juni 2020.

Informasi ini masuk dalam kategori hoaks jenis false context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah.

Baca Juga: Tayang Mulai 20 Juni, Berikut Trailer Drama 'Its Okay to Not Be Okay' yang Diperankan Kim Soo Hyun

Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.

Konten jenis ini biasanya diunggah demi memperoleh keuntungan berupa profit atau publikasi berlebih dari konten sensasional.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kominfo Jurnal Garut


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x