Saya telah melakukan 40 tahun penelitian tentang hewan dan virus. Itu tidak alami. Ini dibuat, dan virus ini sepenuhnya buatan.
Saya telah bekerja selama 4 tahun di laboratorium Wuhan di Tiongkok. Saya sepenuhnya kenal dengan semua staf laboratorium itu. Saya telah menelepon mereka semua, setelah kecelakaan corona.
Baca Juga: Kajian Ramadhan: Kisah Ammar bin Yasir, Genggam Erat Islam Walau Disiksa Habis-habisan
Tapi, semua ponsel mereka mati selama 3 bulan terakhir. Sekarang dipahami bahwa semua teknisi laboratorium ini telah meninggal.
Berdasarkan semua pengetahuan dan penelitian saya sampai saat ini, saya dapat mengatakan ini dengan keyakinan 100% bahwa corona tidak alami. Itu belum datang dari kelelawar. Tiongkok telah membuatnya.
Jika apa yang saya katakan hari ini terbukti salah sekarang atau bahkan setelah kematian saya, pemerintah dapat menarik Hadiah Nobel saya. Tapi Tiongkok berbohong dan kebenaran ini suatu hari akan diungkapkan kepada semua orang".
Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu, Berikut 5 Langkah Membuat Anak Semangat Bangun Sahur
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara, pernyataan tersebut ditepis oleh seorang mahasiswa bernama Alok Kumar yang merupakan mahasiswa bimbingan Tasuku Honjo di Universitas Kyoto, Jepang.
Alok Kumar berbicara atas nama Tasuku Honjo dan menyebutkan seluruh kalimat yang termuat dalam narasi tersebut termasuk informasi bohong dan keliru.
Pernyataan Kumar itu mengacu pada artikel milik newsmeter.in berjudul 'Fact Check: Did Japan’s Nobel laureate professor say Covid-19 is man-made virus?'.