Cek Fakta: Benarkah Stafsus Presiden Dapat Kucuran Dana Rp 5,6 Triliun? Simak Kebenarannya

- 25 April 2020, 17:08 WIB
Kemenkominfo
Kemenkominfo /

PIKIRAN RAKYAT - Dua staf khusus Jokowi tengah menjadi bahan perbincangan akhir-akhir ini. Mereka adalah CEO Ruangguru Belva Devara dan CEO PT Amartha Mikro Fintek Andi Taufan Garuda Putra. Kini, keduanya telah mengajukan pengunduran diri kepada Presiden Jokowi.

Ditengah kabar tersebut, beredar sebuah kabar lain melalui pesan berantai di aplikasi WhatsApp yang mengklaim bahwa Staf Khusus Presiden telah membobol uang negara senilai Rp5,6 triliun.

Pesan yang beredar menunjukkan sebuah tangkapan layar dengan tulisan sebagai berikut:

Baca Juga: Imbas Pandemi Virus Corona, Perjalanan KA Cirebon-Jember Dibatalkan 

"STAFSUS PRESIDEN KARYAWAN MAGANG Di Gaji Rp. 50 Juta Maksudnya Mbakyu Pengen Dipilih Jadi Mentor Rp 999 Juta/Bln."

Selain tangkapan layar tersebut, pesan yang beredar juga menuliskan narasi sebagai berikut:

"KUALITAS SEPERTI KARYAWAN MAGANG.... Masih MINTA DI BIMBING KERJA.... TAPI BISA BOBOL DUIT NEGARA RAKYAT INDONESIA RP. 5.6 TRILYUN.. Do'akan.. Harus Seperti Apa...?."

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Polsek Gunung Jati Imbau Warga Hindari Kerumunan

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari keterangan Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam situs resminya, informasi tersebut telah dipastikan adalah hoaks atau tidak benar.

Tidak ada informasi yang valid atau relevan mengenai pembobolan uang negara oleh Staf Khusus Presiden.

Sebelumnya, tela beredar pula isu uang negra mengalir ke salah satu perusahaan yakni Skill Academy by Ruangguru milik Adamas Belva Syah Devara.

Berdasarkan kabar yang berembus, Skill Academy by Ruanggura mendapatkan dana sebanyak Rp5,6 triliun terkait program Prakerja.

Baca Juga: Berikut Alasan Badan Terasa Pegal dan Nyeri Saat Menjelang Menstruasi

Agar tidak menimbulkan polemik dan stigma negatif dari masyarakat, Belva memutuskan untuk berhenti menjadi Staf Khusus Presiden.

Chief of Product & Partnership of Ruangguru Iman Usman melalui akun Instagram pribadi milik membantah isu bahwa mereka mendapatkan dana sebanyak Rp 5,6 triliun.

"Saya nggak ngerti kenapa bisa muncul kesimpulan semacam ini. Tidak ada satupun dari Platform Mitra Resmi Pekerja (termasuk Skill Academy) yang mendapatkan alokasi anggaran khusus dari pemerintah," kata Iman melalui akun Instagram @imanusman.

Iman menjelaskan, skema Kartu Prakerja adalah bantuan insentif langsung dan kredit pelatihan yang bisa digunakan maksimal atau tidak. Jika kredit itu digunakan, peserta harus memilih kelas dari ratusan lembaga pelatihan. Iman menegaskan bahwa asumsi Ruangguru dapat menjadi mitra program Prakerja karena titipan adalah salah.

Baca Juga: MUI Keluarkan Fatwa Penuntasan Zakat Fitrah dan Infaq di Tengah Wabah Virus Corona

"Kelas-kelas yang ada di Skill Academy saat ini sudah ada sebelum Kartu Prakerja dikeluarkan," katanya.

Iman kemudian menegaskan, Skill Academy merupakan salah satu dari ratusan lembaga pelatihan. Menurutnya, jumlahnya akan terus bertambah sehingga untuk anggaran biaya bisa ditentukan.

"Salah banget kalau ada narasi yang bilang ini duitnya lari ke kantong @ruangguru," ujar Iman.

Berdasarkan informasi yang telah dihimpun, maka dapat ditarik kesimpulan informasi tentang Staf Khusus Presiden yang mendapatkan dana sebesar Rp 5,6 triliun adalah hoaks.

Informasi tersebut masuk ke dalam kategori hoaks Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Kemenkominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x