Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Instagram @jabarsaberhoaks, narasi yang beredar tersebut ternyata hanya untuk mengetes minat pembaca penerima pesan.
Jika dibaca secara utuh dan jeli, disebutkan jika kita akan melaksanakan puasa selama 7 hari di bulan April, sedangkan sisanya selama 23 hari baru akan dapat dilanjutkan pada bulan Mei 2020.
Baca Juga: Curi Tiga Handphone Pasca Bebas, Napi Asimilasi Covid-19 Kembali Dijebloskan ke Penjara
Bahkan dalam pesan tersebut telah dijelaskan, "Bila hal tersebut di atas masih juga ada yang mempermasalahkan atau memperdebatkan, justru terlihat adanya kurangnya pengetahuan dan kurangnya wawasan dari umat islam itu sendiri, yang kurang hati-hati dan kurang teliti dalam memahami suatu informasi."
Sebelumnya Muhammadiyah telah merilis hasil hisab yang menentukan awal bulan Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1441 H atau tahun 2020.
Awal Ramadhan ditetapkan pada 24 April 2020 sementara Idulfitri jatuh pada 24 Mei 2020 setelah puasa 30 hari.
Baca Juga: Mitos atau Fakta: Medengarkan Musik Bisa Mempengaruhi Kinerja Otak
Jadi, memang benar kita akan berpuasa selama 7 hari di bulan April, dan 23 hari sisanya dilanjutkan di bulan Mei.
Berdasarkan informasi yang telah dihimpun, maka dapat ditarik kesimpulan informasi yang telah beredar merupakan hoaks yang masuk ke dalam kategori Satire atau Parody.
Satire atau Parody merupakan jenis hoaks yang tidak ada niat untuk merugikan, namun berpotensi untuk mengelabui. ***