Legenda Emas 57 Ton Soekarno di Bank Swiss Akhirnya Terkuak

- 9 Juni 2024, 14:00 WIB
Ilustrasi emas.
Ilustrasi emas. /Pixabay/Stevebidmead/

SABACIREBON - Kabar tentang Presiden RI pertama, Soekarno, yang diklaim memiliki emas batangan seberat 57 ton di Bank Swiss sempat menggegerkan publik. Menurut legenda urban, emas tersebut dipinjam oleh Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy pada tahun 1963 untuk pembangunan infrastruktur di AS. Namun, fakta sejarah menunjukkan bahwa cerita ini tidak berdasar.

Ketika menelusuri jejak sejarah, tidak ada bukti konkret yang mendukung klaim tersebut. Dalam wawancara dengan jurnalis Amerika Serikat Cindy Adams, Soekarno mengungkapkan bahwa hidupnya jauh dari kemewahan. "Adakah Kepala Negara yang melarat seperti aku dan sering meminjam-minjam dari ajudannya?" kata Soekarno kepada Cindy Adams dalam buku "Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia" (1964).

Selama menjabat sebagai Presiden, Soekarno mengaku hanya menerima gaji sebesar 220 dolar AS. Ia tidak memiliki rumah atau tanah pribadi, dan sering tinggal berpindah dari satu istana ke istana lain yang dimiliki negara. Kondisi ini bertolak belakang dengan rumor yang menyebutkan bahwa ia menyimpan emas berton-ton di luar negeri.

Bahkan, menurut pengakuan Soekarno, pada satu kunjungan luar negeri, seorang duta besar merasa kasihan dan membelikannya piyama karena melihat Soekarno memakai baju tidur yang sudah robek. Ini menunjukkan betapa sederhana kehidupan pribadi presiden pertama Indonesia tersebut.

Putra pertama Soekarno, Guntur Soekarnoputra, juga menegaskan kesederhanaan ayahnya. Dalam kolom opini di Media Indonesia pada 26 September 2020, Guntur menyebut bahwa sejak sebelum menjadi presiden, kantong ayahnya selalu tipis. Soekarno sering meminjam uang dari sahabatnya, seperti Agoes Moesin Dasaad, sejak masa pergerakan kemerdekaan.

Sejarawan Indonesia, Ong Hok Ham, dalam bukunya "Kuasa dan Negara" (1983) juga membantah legenda harta segunung Soekarno. Ia memaparkan bahwa kisah tentang Soekarno mewarisi kekayaan dari kerajaan Mataram Islam adalah tidak mungkin. Menurutnya, tidak ada bukti bahwa kekayaan kerajaan kuno, apalagi dalam bentuk batangan emas, diwariskan kepada Soekarno.

Ong Hok Ham menegaskan, jika Soekarno benar memiliki emas sebanyak itu, tidak mungkin ia hidup melarat hingga akhir hayatnya. Cerita tentang emas batangan 57 ton di Bank Swiss hanyalah mitos yang tidak didukung oleh bukti sejarah yang kuat.

Kisah tentang harta karun Soekarno adalah salah satu dari sekian banyak legenda urban yang beredar tanpa dasar fakta yang jelas. Penelitian sejarah menunjukkan bahwa Presiden Soekarno menjalani hidup yang sederhana dan jauh dari kemewahan. Fakta ini membantah klaim tentang emas 57 ton yang tersimpan di Bank Swiss, sekaligus memperkuat pemahaman kita tentang kehidupan nyata Soekarno yang penuh perjuangan dan pengorbanan.***

Editor: Buddy Nugraha

Sumber: CNBC Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah