Menariknya, meskipun Barito Putera unggul dalam penguasaan bola dengan 57 persen dan melepaskan 11 tendangan ke gawang, Bhayangkara FC justru mampu tampil lebih efektif dalam memaksimalkan peluang yang ada.
Pertandingan dimulai dengan inisiatif serangan dari Bhayangkara FC, dengan upaya-upaya menjanjikan dari Matias Mier.
Meskipun tendangannya awalnya belum membuahkan hasil, keberhasilan akhirnya datang saat tendangan bebasnya sukses membobol gawang Barito pada menit 26.
Tidak puas dengan satu gol, Bhayangkara FC terus menekan, dan David Maulana menambah keunggulan mereka dengan tendangan cemerlang dari luar kotak penalti pada menit 38.
Kegemilangan Mier terus berlanjut ketika ia mencetak gol keduanya pada menit 48, membawa skor menjadi 3-0 untuk Bhayangkara.
Namun, Barito Putera tidak menyerah begitu saja. Mereka berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 3-1 melalui gol dari Eksel Runtukahu, tetapi kebangkitan mereka terhenti ketika Bhayangkara kembali mencetak gol melalui Maulana hanya satu menit setelahnya.
Mier memastikan namanya terukir dalam sejarah pertandingan ini dengan hat-trick yang brilian, menyundul bola melewati jangkauan kiper Barito pada menit 70.
Meskipun Barito Putera berusaha keras memperkecil ketertinggalan, usaha mereka sia-sia hingga peluit panjang dibunyikan, mengukuhkan kemenangan gemilang Bhayangkara dengan skor akhir 5-1.
Momentum ini akan menjadi modal berharga bagi Bhayangkara FC saat mereka bersiap untuk menjamu Persis Solo pada pekan ke-34.