PR CIREBON – Beberapa waktu lalu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani nyatakan Indonesia resmi alami resesi ekonomi karena minus peningkatan ekonomi Indonesia yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.
Berkaitan dengan hal itu, penulis, sutradara dan stand up comedian Indonesia, Raditya Dika konsisten menyuarakan perihal finansial planner.
Tak hanya itu, ia juga membagikan tips cara mengatur keuangan, terutama di masa resesi ekonomi yang kini melanda indonesia.
Baca Juga: Son Heung Min hingga Raheem Sterling, Berikut Top 20 Pemain Paling Berharga di Liga Inggris
Jika Sobat Belia ingin survive selama resesi ekonomi, Sobat Belia tentunya harus cermat dalam mengatur keuangan agar tak merugi dan kesulitan karena pemasukan yang kan sulit.
Berikut PikiranRakyat-Cirebon.com telah merangkum 10 tips mengatur keuangan ala Raditya Dika agar bisa survive di tengah resesi, seperti dilansir dari kanal YouTube Raditya Dika.
1. Membeli barang untuk diri sendiri bukan untuk kepentingan sosial;
2. Mulai menabung untuk dana pensiun;
3. Pemasukan harus lebih besar dari pengeluaran;
4. Tidak mau berhutang dan dihutangi;
5. Berusaha untuk membayar transaksi secara tunai;
6. Menambah penghasilan selain gaji;
7. Belajar berinvestasi saham;
Baca Juga: Berlaku 1 Oktober 2020, Wali Kota Cirebon Terapkan Sanksi Tegas bagi Pelanggar Protokol Kesehatan
8. Menetapkan budget minimun untuk investasi;
9. Tidak kaget menerima penghasilan besar;
10. Mengalokasikan uang lebih banyak ke pengalaman bukan barang;
11. Membeli barang berkualitas untuk jangka panjang;
Baca Juga: Pilkades Ditunda di Tengah Kelanjutan Pilkada, ICW: Ajang Transaksi Kepentingan bagi Para Cukong
12. Usahakan untuk berbelanja sendiri tidak dengan orang lain;
13. Membayar pajak dan berdonasi;
14. Berkomitmen untuk tidak boros;
15. Memilih partner yang melek finansial.
Nah, itulah beberapa tips dari Raditya Dika yang bisa Sobat Belia terapkan dalam keuangan masing-masing.
Jika berhasil mengatur keuangan secara cermat dan benar, maka Sobat Belia dipastikan akan selamat dari dampak buruk akibat resesi ekonomi. ***