Dampak Virus Corona, Seluruh Karyawan LinkedIn Bekerja di Rumah

- 6 Maret 2020, 21:20 WIB
Ilustrasi Linkedin.
Ilustrasi Linkedin. /PIXABAY/PORTAL JEMBER

PIKIRAN RAKYAT- Aplikasi pencarian kerja yang dikenal dengan nama Linked-in merupakan jejaring sosial yang mempunyai konsep yang unik.

Sebagian besar penggunanya adalah profesional yang memiliki latar belakang bisnis.

Layaknya sebuah identitas, Linked-in kerap dijadikan media untuk meperkenalkan diri atau bisnis ke calon kolega atau perusahaan dengan tujuan yang beragam.

Baca Juga: Pelatih Persib Waspada karena Arema FC Bikin Kejutan di Kandang Persikabo Pekan Lalu

Namun, saat ini Linked-in telah merekomendasikan bahwa karyawan Bay Area-nya bekerja di rumah sampai akhir Maret karena masalah virus corona.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Bussines Insider, seorang juru bicara menyebut
perusahaan ini memiliki lebih dari 5.500 karyawan di wilayah tersebut. Dan semuanya akan ditugaskan untuk sementara waktu bekerja di dalam rumahnya.

Linked-in juga telah meminta karyawan untuk menunda semua perjalanan yang tidak penting dan mengatakan tidak akan berpartisipasi dalam acara eksternal selama bulan Maret dan April.

Baca Juga: Meski GBLA Terverifikasi untuk Dijadikan Homebase Persib, Ada Beberapa Catatan yang Harus Dibenahi

"Kami juga meminta karyawan untuk menunda semua perjalanan bisnis yang tidak penting dan telah membuat keputusan untuk tidak berpartisipasi dalam acara eksternal pada bulan Maret dan April," ujar juru bicara tersebut.

Microsoft, perusahaan induk LinkedIn, meminta semua karyawan awal pekan ini untuk bekerja dari rumah hingga 25 Maret.

Kebijakan ini diambil sesuai petunjuk yang telah ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) dan pejabat setempat guna meminimalisasi penyebaran masif COVID-19.

Baca Juga: Warga Cirebon Persoalkan Durasi Lampu Merah, Dianggap Pemicu Kemacetan

LinkedIn dan Microsoft telah bergabung dengan beberapa perusahaan teknologi besar yang mendorong kerja jarak jauh atau membatasi perjalanan karyawan karena perusahaan terus merespons wabah tersebut.

Awal pekan ini, Google dan Twitter memberi tahu karyawan untuk bekerja dari rumah, sementara Google, Amazon, Apple, Facebook, dan banyak lainnya memiliki perjalanan bisnis yang terbatas secara internasional.

Diketahui per 6 Maret 2020, virus corona telah menewaskan sebanyak 3.410 orang dari 100.598 orang terinfeksi virus ini.

Baca Juga: Pelatih Persib Waspada karena Arema FC Bikin Kejutan di Kandang Persikabo Pekan Lalu

Hal ini menimbulkan berbagai kekhawtiran para raksasa teknologi itu.

Selain itu, wabah telah memiliki dampak besar pada pasar saham karena rantai pasokan global dan operasi menghadapi gangguan.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Bussines Insider


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x