Haugen meninggalkan perusahaan pada bulan Mei dan mengatakan kepada Kongres AS bahwa perusahaan itu merugikan anak-anak dan mendestabilisasi demokrasi.
Haugen juga menjadi dalang yang berada di balik bocornya sejumlah dokumen ke Wall Street Journal.
Termasuk menunjukkan penelitian internal yang mengungkapkan bahwa 30% gadis remaja merasa Instagram memperburuk ketidakpuasan terhadap tubuh mereka.***