Jiang mengatakan ‘laporan efisiensi’ mingguan dibuat untuk majikannya. Ini memberikan perincian yang tepat dari apa yang dilihat setiap karyawan, dikategorikan berdasarkan situs web dan aplikasi.
“Sistem ini membuat karyawan takut. Mereka tahu bahwa mereka diawasi sepanjang shift kerja 12 jam mereka. Kehidupan shift ‘9-9-6’ cukup menyedihkan tanpa harus hidup dalam ketakutan,” tuturnya.
Jiang menyebut, mengacu pada budaya kerja China, di mana pekerja kantoran bekerja 12 jam sehari dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam, enam hari seminggu.
Dia mengatakan beberapa rekannya bahkan merasa terdorong oleh sistem untuk bekerja ‘007’ hari—istilah slang untuk tetap online 24 jam sehari.
Baca Juga: Spoiler My Roomate Is A Gumiho Episode 5: Shin Woo Yeo Akan Mengungkap Perasaannya kepada Lee Dam?
Di situs web perusahaan, sistem mengklaim sangat kuat mengendalikan dengan segala cara untuk pengawasan.
Ini mendaftar sekitar seribu klien, mulai dari entitas pemerintah hingga perusahaan teknologi.
Sistem pemantauan Orwellian seperti ini bukanlah hal baru di Tingkok.
Baca Juga: Cody Walker ke Vin Diesel: Terimakasih Telah Menjaga Paul Walker Tetap Hidup