PR CIREBON – Google tak hanya sebagai mesin pencari nomor satu di Internet, tetapi juga meramabah ke berbagai jenis teknologi.
Salah satunya, Google mengeluarkan smartphone atau ponsel cerdas yang miliki fitur keren untuk dunia kesehatan.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari DNA India, kamera di smartphone Google Pixel akan dapat mengukur detak jantung dan pernapasan.
Baca Juga: Ayu Ting Ting dan Adit Jayusman Batal Menikah, Ramalan Denny Darko Terbukti?
Kehebatan ini berada dalam salah satu aplikasi pertama teknologi kecerdasan buatan Alphabet Inc. untuk layanan kesehatannya.
Program kesehatan yang tersedia di toko Google Play dan App Store Apple Inc selama bertahun-tahun telah menyediakan fungsi yang sama.
Tetapi, sebuah penelitian pada tahun 2017 menemukan keakuratan bervariasi dan adopsi aplikasi tetap rendah.
Baca Juga: Sering Terdengar Suara Dentuman Misterius, LAPAN Ungkap Penyebabnya
Pemimpin Google Health mengatakan, pihaknya telah memajukan AI yang mendukung pengukuran dan berencana untuk merinci metode dan uji klinisnya dalam makalah akademis dalam beberapa minggu mendatang.
Perusahaan mengharapkan untuk meluncurkan fitur tersebut ke smartphone Android lainnya agar dapat dinikmati secara luas.
Namun, waktu untuk meluncurkan hal tersebut masih belum dapat dipastikan lantaran Iphone sendiri masih belum jelas.
Padahal, Apple's Watch, Google Fitbit, dan perangkat yang dapat dikenakan lainnya telah sangat memperluas jangkauan teknologi penginderaan detak jantung berkelanjutan ke populasi yang jauh lebih besar.
Pengguna yang ingin mengukur denyut nadi meletakkan jarinya di atas lensa, yang menangkap perubahan warna halus yang sesuai dengan aliran darah. Respirasi dihitung dari video gerakan tubuh bagian atas.
Kabar baiknya, layanan ini rencananya akan dapat diakses secara manual bagi pemilik ponsel cerdas yang hanya ingin memantau kondisi mereka sesekali tetapi tidak mampu membeli perangkat yang dapat dikenakan.
Manajer produk Google Health Jack Po sendiri sudah memastikan hal tersebut.
Po mengatakan, teknologi ini membutuhkan pengujian lebih lanjut sebelum dapat digunakan dalam pengaturan medis.***