Ejek Jet Tempur Tiongkok Hasil Curi Teknologi Rusia, Pengamat: Desain Serupa, Tapi Kemampuan Rendah

5 Juli 2020, 11:17 WIB
Ilustrasi jet tempur.* /Reuters/Amit Dave/Foto: Reuters/Amit Dave

PR CIREBON - Sejumlah negara maju di dunia berupaya meningkatkan pertahanan udaranya dengan membuat jet tempur berdaya super, termasuk Tiongkok.

Seperti yang diberitakan Galamedia, selama ini Tiongkok tercatat memiliki dua jenis jet tempur dengan fitur siluman.

Sedangkan jet tempur lainnya tak kalah banyak, seperti Chengdu J-7, Chengdu J-10, Chengdu J-20, Shenyang J-8, Shenyang J-11, dan Shenyang J-16.

Baca Juga: Sultan dari India, Seorang Pria Kenakan Masker Berbalut Emas 2,3 Kg dengan Harga Selangit

Selain itu, Tiongkok juga sempat mengimpor dua jet Rusia, seperti Sukhoi Su-27, Sukhoi Su-30MKK, dan Sukhoi Su-35S.

Namun rupanya, dari sederet jet tempur canggih milik Tiongkok kedapatan ada satu pesawat yang diduga dibuat dengan teknologi curian dari Rusia.

Pernyataan ini disampaikan The National Interest yang menilai Tiongkok membuat jet tempur Shenyang J-11 dengan menjiplak teknologi Negeri Beruang Merah.

Baca Juga: Tandingi Teknologi Zoom, India Buat JioMeet yang Miliki Panggilan Gratis Tanpa Batas Durasi

Lebih lanjut, The National Interest menyatakan Tiongkok sudah mempelajari teknologi Sukhoi Su-27 secara diam-diam.

Adapun pesawat Su-27 dikembangkan Uni Soviet pertama kali di akhir Perang Dingin dengan didasarkan pada persaingan dengan pesawat buatan Amerika, F-14 Tomcat dan F-15 Strike Eagle.

Su-27 pun rampung dengan karakter yang gesit, punya daya jelajah yang panjang, dan memiliki kecepatan super cepat, sehingga Su-27 jelas menjadi salah satu pesawat yang paling ditakuti di dunia.

Baca Juga: Berniat Reshuffle Kabinet, Hasil Survei Sebut 3 Mantan Menteri Jadi yang Diinginkan Rakyat

Inilah yang dinilai menjadi alasan Tiongkok punya keinginan untuk menciptakan jet yang punya kemampuan sama.

Terlebih, berdasarkan catatan pada 1992, Tiongkok sudah mendatangkan 76 pesawat tempur dari Rusia, untuk menggantikan pesawat-pesawat tempur yang sudah tua.

Kemudian berlanjut pada 2003, Tiongkok diduga menjiplak teknologi Su-27 untuk membangun pesawat tempur produksi sendiri. Inilah yang menjadi titik awal Shenyang J-11 pada akhirnya tercipta dan menjadi andalan militer Tiongkok.

Baca Juga: Tidak Ada Bukti Penyakit jadi Lebih Parah, WHO Sebut 30 Persen Sampel Covid-19 Tunjukkan Mutasi

Di sisi lain, seorang direktur Rosobronexport, sebuah perusahaan ekspor/impor Rusia khusus persenjataan. membenarkan bahwa Tiongkok memang mencuri teknologi Su-27.

Direktur yang tak disebutkan namanya menyebut Tiongkok meniru Su-27 meski belum bisa dibuktikan kebenarannya.

"Pihak Tiongkok secara lahiriah meniru Su-27. Inilah hal yang dibicarakan oleh pihak Rusia. Mungkin ini fakta. Mungkin sulit untuk membuktikan secara definitif, karena penampilan luar tidak selalu menunjukkan apa isi dari badan pesawat yang dibuat," ungkap Direktur Rosobronexport.

Baca Juga: Akibat Rutin Telan Obat Tanpa Air, Kerongkongan Pria Taiwan Alami Memar Parah

Hanya saja, keberhasilan membuat jet tempur Shenyang J-11 ternyata tak membuat Tiongkok lantas langsung berpuas diri.

Pasalnya, sejumlah ahli memandang jet tempur Shenyang J-11 masih belum sempurna dan masih punya banyak kekurangan. Untuk itu, Rusia merasa Tiongkok masih sangat ketergantungan untuk menyempurnakan pesawat tempur J-11.

"Tiongkok masih bergantung kepada kami (Rusia) dan akan tetap seperti itu untuk beberapa waktu yang akan datang," ucap seorang ahli pertahanan Rusia yang juga tak disebut namanya.

Baca Juga: WHO Berniat Selidiki Sumber Pandemi, Ilmuwan Tiongkok Balik Tunjuk Spanyol Juga untuk Keadilan

Bahkan, seorang penulis pertahanan, Caleb Larson menyoroti berbagai kekurangan J-11, di antaranya kemampuan "siluman" (menghindari deteksi radar) yang rendah dan tidak memiliki sistem pengisian bahan bakar di udara.

Padahal kedua fitur itu merupakan fitur paling penting dari jet tempur abad ke-21.

Sehingga, meski Tiongkok memiliki desain luar yang sama persis, J-11 sangat tertinggal dalam hal teknis dan taktis dari "kembaran" Rusia-nya.

"Meskipun desain J-11 apik, kemampuan keseluruhannya tetap terbatas. Desainnya yang mendasarinya berasal dari akhir 1970-an sehingga menjadikannya berusia hampir 40 tahun," jelas Larson.

Baca Juga: Tanggapi Kasus Denny Siregar, MUI: Kalau Dia Peduli Negaranya, Dia Harusnya Bisa Jaga Perdamaian

Namun faktanya, seluruh kemampuan jet tempur J-11 tetap terbatas karena masih mudah terdeteksi dan adanya satu kekurangan sangat serius, yakni tak ada pengisian bahan bakar di udara.

"Selain mudah terdeteksi, pesawat itu juga tidak mendukung pengisian bahan bakar di udara, yang merupakan kekurangan yang sangat serius," tegas Larson mengakhiri penjelasannya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler