NASA akan Tabrakan Pesawat Luar Angkasa dengan Asteroid, Demi Selamatkan Bumi dari Bahaya

1 Mei 2020, 10:33 WIB
ILUSTRASI asteroid menabrak bumi.* /Pixabay/MaterTux//

PIKIRAN RAKYAT - Para astronom NASA telah memperingatkan badan antariksa AS terkait pilihan terbatas utuk menyelamatkan bumi dari ancaman asteroid yang berbahaya.

Hal ini NASA lakukan sebagai rencana sebelum asteroid raksasa yang kini masih jauh, tidak memberi dampak kepada bumi untuk menabraknya.

Badan anariksa AS pernah mendiskusikan hal ini pada tahun 2019 dengan American Physical Society.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Jutaan Rokok Terpapar Covid-19 Beredar di Masyarakat, Simak Faktanya

Seorang astronom NASA di jet Propulsion Laboratory di California, Amy Mainzer mengatakan dalam konferensi baru-baru ini, telah menangkap asteroid yang lintasannya terikat dengan bumi.

Para astronom menyadari hal ini pada tahun 2013 ketika sebuah asteroid yang tidak terdeteksi meledak di atas Oblast Chelyabinks Rusia.

Serangan asteroid yang tidak disangka-sanga bisa merusak lebih dari 7000 bangunan dalam radius yang cukup lebar.

Ketika batuan yang memiliki lebar 65,6 kaki (20 meter) meledak dengan kekuatan 30 kali bom jiroshima, pecahannya akan bisa melukai lebih dari 1.000 orang.

Baca Juga: Usir Warga Rayakan Walpurgis Night, Salah Satu Kota di Swedia Sebarkan 1 Ton Kotoran Ayam

Dengan memperhatikan lebih pada asteroid sebelum kejadian itu benar-benar terjadi, mungkin bisa mengurangi jumlah kerusakan.

"Jika kita menemukan objek lainnya hanya beberapa hari dari benturan, itu sangat membatasi pihilan kita, jadi dalam upaya pencarian kita, kita harus fokus untuk menemukan NEO ketika mereka jatuh dari bumi, memberikan jumlah waktu maksimum dan membuka kemungkinan mitigasi yang lebih luas," ujar Mainzer.

NEOs atau 'Near-Earth Objects' adalah semua komet dan asteroid yang memotong orbitan bumi dan matahari.

Sebagian besar benda berbatu ini berasal dari sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter.

Baca Juga: Perdana Menteri Rusia Dikonfirmasi Positif Terjangkit Covid-19

Menemukan NEO sebelum mereka mencapai ke bumi ia katakan sebagai tugas yang sangat sulit, asteroid tidak mungkin dikenali dengan mudah di ruang tata surya yang sangat gelap.

"NEO pada dasarnya tak terlihat, karena mereka sebagian besar sangat kecil dan jauh dari bbumi di ruang angkasa ini," ujar Mainzer.

Semua batu yang mengorbit matahari dari jarak 1.3 unit astonomi (149.6 juta km) digolongkan sebagi NEO.

Dr Mainzer bersama timnya kini tengah menguji cara-cara baru di mana NASA dan badan antariksa lainnya daapat lebih efektif memonitor ruangan angkasa untuk mengehentikan ancaman.

Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19, Pengelola Objek Wisata Cirebon Minim Pemasukan

Asteroid dan komet berdiam di kehangatan radiasi inframerah matahari, yang kemudian dapat dilihat oleh NASA yang canggih dari NEOWISE.

"Dengan misi NEOWISE kita dapat melihat benda-benda terlepas dari warna permukaannya dan menggunakannya untuk mengukur ukuran dari sifat permukaan lainnya," imbuhnya.

Salah satu ide yang diusulkan adalah dengan menabrakan pesawat ruang angkasa khusus terhadap asteroid tersebut.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Pekan ke-2 Ramadhan: Jumat, 1 Mei 2020 BMKG Prediksi Cirebon Hujan Ringan

Hal ini bisa membuat asteroid ratusan ribu mil menjauh di luar jalur.

"Benda-benda ini cukup instrinsik menarik karena beberapa diaggap setua bahan asli yang memebentuk tata surya. alah satu hal yang telah kami temukan adalah bahwa komposisi NEO cukup beragam," tutur Mainzer.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler