Penelitian Sebut Smartphone Layar Sentuh Bisa Ubah Cara Kerja Otak, Simak Penjelasannya

7 April 2020, 13:30 WIB
Ilustrasi smartphone. /Dok Pixabay.

PIKIRAN RAKYAT – Tidak banyak yang tahu ternyata menggunakan smartphone ada efek samping yang didapatkan. Apalagi di zaman sekarang sudah lumrah menggunakannya.

Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal 'Current Biology', aktivitas otak di daerah yang terhubung dengan ibu jari dan jari telunjuk lebih tinggi pada mereka yang menggunakan smartphone layar sentuh daripada aktivitas otak mereka yang tidak.

Baca Juga: 37 Orang Positif Covid-19 dan 5 Orang Meninggal, Tertular Warga yang Pulang dari Italia

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs FoodNdtv, Arko Ghosh, hal tersebut oleh seorang peneliti di University of Zurich dan ETH Zurich di Swiss.

"Saya benar-benar terkejut dengan skala perubahan yang diperkenalkan oleh penggunaan smartphone.

"Saya juga dikejutkan oleh seberapa banyak variasi antar-individu di ujung jari. Sinyal otak yang terkait dapat dijelaskan dengan mengevaluasi log smartphone," kata Arko Gosh.

Baca Juga: Sebelum Anak Perempuannya Beranjak Dewasa, Orang Tua Wajib Tahu 5 Pelajaran Ini

Ghosh dan rekan-rekannya menyadari bahwa smartphone dapat menjadi kesempatan besar untuk menjelajahi plastisitas otak manusia sehari-hari. 

Sungguh menakjubkan melihat bagaimana orang tidak hanya menggunakan ujung jari mereka, terutama ibu jari dengan cara baru tetapi juga seberapa sering mereka menggunakannya.

Untuk menghubungkan jejak kaki digital dengan aktivitas otak dalam studi baru ini, Ghosh dan timnya menggunakan electroencephalography (EEG) untuk merekam respons otak terhadap sentuhan mekanis pada ibu jari, indeks, dan ujung jari tengah ponsel layar sentuh. 

Baca Juga: Gunakan 4 Strategi, Korea Selatan Berhasil Kalahkan Virus Corona Tanpa Kebijakan Lockdown

Kemudian, mereka membandingkan data dengan itu dari pengguna yang masih belum melepaskan ponsel jadul mereka. 

Mereka memiliki total 37 sukarelawan, 26 di antaranya menggunakan telepon layar sentuh, sementara 11 lainnya menggunakan telepon tradisional yang lebih kuno.

Para peneliti menemukan bahwa aktivitas listrik di otak pengguna smartphone ditingkatkan ketika ketiga ujung jari disentuh. 

Baca Juga: Corona Guncang Solidaritas UE, Kanselir Jerman: Gunakan Stabilitas Ekonomi Hindari Hutang

Bahkan, jumlah aktivitas di korteks otak yang terkait dengan ibu jari dan ujung jari telunjuk berbanding lurus dengan intensitas penggunaan telepon. 

Ujung jempol bahkan sensitif terhadap fluktuasi sehari-hari: semakin pendek waktu berlalu dari sebuah episode penggunaan telepon yang intens, kata para peneliti, semakin besar potensi kortikal yang terkait dengannya.

Hasilnya menunjukkan bahwa gerakan berulang di atas permukaan layar sentuh yang halus membentuk kembali pemrosesan sensorik dari tangan, dengan pembaruan harian dalam representasi otak dari ujung jari. 

Baca Juga: Perkuat Angkatan Laut, Tiongkok Jalani Latihan Militer di Tengah Pandemi Covid-19

"Kami mengusulkan bahwa pemrosesan sensorik kortikal di otak kontemporer terus menerus dibentuk oleh teknologi digital pribadi," ujar para peneliti.

Mereka merasa cocnlusions mereka dibenarkan karena otak sangat mudah dipengaruhi dan dapat dibentuk oleh pengalaman.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Food.ndtv

Tags

Terkini

Terpopuler