Prof. Dr Zulganef: Boikot Berbagai Produk dapat Merusak Perekonomian Israel Secara Signifikan

- 27 November 2023, 15:08 WIB
Orasi ilmiah Prof. Dr. Zulganef pada Wisuda sarjana Universitas Widyatama di Bandung, Sabtu, 25 November 2023./Renaldi
Orasi ilmiah Prof. Dr. Zulganef pada Wisuda sarjana Universitas Widyatama di Bandung, Sabtu, 25 November 2023./Renaldi /

Pandangan dunia saat ini tertuju pada isu konflik antara Palestina dan Israel. Kondisi ini memicu peningkatan reaksi global, mengingat hal ini menjadi sebuah isu geopolitik yang telah berlangsung lama dan memiliki dimensi sejarah, budaya, dan politik yang kompleks.

Dalam sebulan terakhir, sekitar 45 hari terakhir ini, dimulai dari tanggal 7 Oktober, kondisi ini semakin memburuk, ditandai dengan peningkatan konflik yang tragis, yang mengakibatkan hilangnya banyak nyawa dan kehancuran yang meluas di dua wilayah tersebut, terutama di Jalur Gaza.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bodebek Jawa Barat Hari Ini Senin 27 November 2023. Potensi Hujan dan Petir

Konflik ini menurut Prof. Zulganef bahkan berkembang menjadi krisis kemanusiaan, hingga memicu reaksi dari berbagai sektor masyarakat, di mana individu dan berbagai komunitas mengungkapkan keprihatinan dan solidaritas mereka dengan  berbagai cara.

Salah satu fenomena penting yang muncul di tengah wacana global ini adalah boikot dari konsumen terhadap berbagai hasil industri atau produk negara Israel.

Boikot konsumen merupakan upaya yang disengaja, efektif  dan terorganisir oleh individu atau kelompok untuk tidak membeli atau menggunakan produk atau layanan dari perusahaan atau kelompok perusahaan tertentu.

Baca Juga: Sajikan Kelezatan di Dapur: Resep Kuliner Spesial Hari Ini Senin, 27 November 2023

Bentuk protes atau boikot ini biasanya didorong oleh ketidakpuasan terhadap praktik, kebijakan, atau pertimbangan etis yang terkait dengan entitas yang menjadi sasaran.

Boikot konsumen berfungsi sebagai sarana ampuh yang digunakan individu untuk mengungkapkan ketidakpuasan mereka, menyatakan perbedaan pendapat, dan mengadvokasi perubahan dengan memanfaatkan daya beli.

Seiring dengan berkembangnya konflik, lanjut Prof Zulganef, sebagian besar orang di seluruh dunia memilih untuk mengungkapkan ketidakpuasan dan penolakan mereka terhadap tindakan dan kebijakan tertentu dengan tidak membeli produk yang terkait atau dianggap mendukung pihak-pihak yang terlibat, terutama Israel.

Halaman:

Editor: Otang Fharyana

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x