Prof. Dr Zulganef: Boikot Berbagai Produk dapat Merusak Perekonomian Israel Secara Signifikan

- 27 November 2023, 15:08 WIB
Orasi ilmiah Prof. Dr. Zulganef pada Wisuda sarjana Universitas Widyatama di Bandung, Sabtu, 25 November 2023./Renaldi
Orasi ilmiah Prof. Dr. Zulganef pada Wisuda sarjana Universitas Widyatama di Bandung, Sabtu, 25 November 2023./Renaldi /

Boikot konsumen sering kali dimotivasi berbagai faktor, termasuk isu etika, keadilan sosial, pelanggaran hak asasi manusia, kelestarian lingkungan, atau perselisihan politik.

Individu mungkin memilih untuk memboikot produk atau merek yang dianggap terlibat dalam tindakan atau kebijakan yang bertentangan dengan nilai-nilai mereka.

Dengan meningkatnya interkonektivitas di dunia, boikot yang dilakukan  konsumen telah melampaui batas negara. Peristiwa global, seperti konflik atau kontroversi, dapat memicu tanggapan luas dari individu-individu di seluruh dunia yang merasa terhubung atau terpengaruh oleh permasalahan yang ada.

Baca Juga: Aktor Sekaligus Musisi Asal Korea Selatan Sapa Penggemar di Indonesia, Pakai Bahasa Ini

Boikot produk  terkait timbulnya konflik Israel-Palestina menunjukkan sifat aktivisme konsumen yang mengglobal. Munculnya berbagai platform media sosial juga secara signifikan memperkuat dan memperluas jangkauan serta  dampak dari gerakan boikot konsumen.

Platform online (digital) memberikan ruang bagi individu untuk berbagi informasi, mengoordinasikan tindakan, dan memobilisasi dukungan dalam skala global.

Tagar (hashtag), kampanye, dan konten viral pun berkontribusi terhadap penyebaran informasi dan mobilisasi konsumen dengan cepat.

Baca Juga: Dua Bocil Nekad Pergi dari Madura ke Jakarta Kendarai Motor, Nitizen ; Janda Mana yang Mau Kamu Kunjungi

Beberapa boikot konsumen bahkan  didorong oleh afiliasi agama atau budaya tertentu. Misalnya, pada  tahun 2020 masyarakat di negara Muslim atau mayoritas muslim memboikot produk-produk negara Prancis karena adanya pernyataan kontroversial dari pemerintah Prancis mengenai kartun yang menyinggung Nabi Muhammad.

Namun, seperti yang terlihat dalam boikot terkait konflik Israel-Palestina saat  ini, cakupannya telah meluas melampaui batas agama atau budaya.

Halaman:

Editor: Otang Fharyana

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x