Tentang jenis usaha yang paling diminati untuk masuk dalam inkubasi Menurut Dr. Keni sejauh ini yang terbanyak masih tetap jenis usaha kuliner. “Mereka membutuhkan pembinaan berupa pelatihan Kemasan dan Promosi Produk Berbasis Digital,” kata Kepala WIBI Universitas Widyatama.
Kegiatan Business Matching yang dilaksanakan WIBI tidak hanya bertujuan untuk mendatangkan calon investor bagi tenant WIBI, tapi kali ini ada motivasi besar untuk pengembangan usaha yaitu acara Diskusi Panel dengan tema' Membangun Sinergi dan kolaborasi Ekosistem digital kreatif".
Hadir sebagai narasumber pada diskusi panel tersebut Ketua APINDO, Ning Wahyu Astutik dan Anggasa Wijaya dari Lembaga Pendidikan Kreasi Digital Indonesia, Ketua Yayasan Widyatama Roeshartono, Rektor UTama Prof. Dadang Suganda, dengan pemandu diskusi Ketua Inovasi & Korporasi Akademik serta Kepala WIBI , Dr.Keni Kaniawati.
Baca Juga: Korea Open 2023 : Jonatan Christy dan Anthony Ginting Absen
Bersamaan dengan Busines Matching juga dilakukan penanatanganan MoU dan MoA baik antara Universitas Widyatama maupun Inovasi Korporasi & Akademik WIBI dengan PT Pegadaian serta APINDO.
Pada kegiatan Business Matching batch -1 juga sekaligus diumumkan pelaku usaha sebagai tenant WIBI yang dinyatakan berhak naik kelas terdiri Irna Mutiara, Produk Hijab, Lisna Produk Tien water dan fashion, Venny Fitriani produk sepatu Venny Browse, Farginaya Kamila Dewi (Barista) Produk Kopi dan Herlin produk Peyek.
Kegiatan Business Matching batch -1 tersebut dihadiri selain oleh seluruh pelaku usaha tenant WIBI juga pimpinan Yayasan dan pimpinan Universitas Widyatama serta mitra kegiatan WIBI beserta sponsor.***