Sementara itu Ketua Pengurus Yayasan Widyatama, Roeshartono dalam sambutannya mengatakan, perayaan 50 Tahun Yayasan Widyatama ini merupakan hal yang special. Bagi setiap organisasi dalam merayakan usia ke-50 tentu memiliki makna yang mandalam, karena capaian usia lima dekade itu membutuhkan komitmen dan konsistensi agar organisasi dapat hidup sepanjang masa.
“Diusia ke-50 Yayasan Widyatama dengan penuh percaya diri memandang ke depan untuk terus Berdikari Mencerdaskan Bangsa. Kita tidak akan berhenti jika kita memiliki komitmen pada pengembangan Widyatama. Widyatama merupakan aset bangsa yang telah dan terus memberikan kontribusi membangun dan mencerdaskan anak bangsa,” kata Roeshartono.
Baca Juga: Indonesia Kirim 17 Wakil dalam Turnamen Malayasia Open 2023
Suasana haru perayaan 50 tahun yayasan muncul saat Sri Juniati, Ketua Pembina Yayasan Widyatama memberikan suapan nasi tumpeng kepada Dr. Elisabeth Koes Soedijati, adik kandung Prof. Dr. Koesbandiah yang hadir pada acara itu.
“Alhamdulillah kini Yayasan Widyatama sudah mencapai usia 50 tahun. Dengan segala perjuangan, saya akan berikan potongan pertama ini kepada Ibu Lis yang paling sepuh di Widyatama,” ujar Sri Juniati sambil tersedu haru hingga meneteskan air mata.
Acara Peringatan dilanjutkan dengan peluncuran logo HUT 50 Tahun Yayasan Widyatama yang akan dipergunakan satu tahun penuh selama 2023. Logo ini diciptakan oleh Rudy Farid, Kaprodi Desain Grafis Fakultas DKV Universitas Widyatama.
Kemeriahan HUT Yayasan Widyatama juga mendapatkan kado istimewa dari Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) karena Yayasan Widyatama pertama kali mencatatkan namanya dalam Rekor “Live” dengan Akun Instagram terbanyak di Indonesia.
Pada kesempatan itu Yayasan Widyatama juga tak lupa memberikan penghargaan Karya Satya Lencana Widyatama kepada 53 orang dosen, staf yayasan serta Rektorat Widyatama atas dedikasi dan masa kerja terlama di lingkungan Widyatama.***