'Quiet Quitting Is About Bad Bosses, Not Bad Employees'

- 21 September 2022, 08:09 WIB
Quiet Quitting ibarat danau yang airnya begitu tenang tanpa riak.
Quiet Quitting ibarat danau yang airnya begitu tenang tanpa riak. /

Baca Juga: Indonesia International Series : Bilqis dan Syabda Menang di Babak Pertama

Lembaga secara tidak sadar telah mematikan kreativitas dan perilaku inovatif karyawan yang mendukung pertumbuhan lembaga dalam jangka panjang serta keberlanjutan lembaga.Sementara bagi karyawan sendiri akan menghambat pengembangan karirnya.

Latar belakang “Quiet Quitting” adalah kegagalan komunikasi antara karyawan dengan atasan dan lembaga. Karena itu ada dua sudut pendekatan yakni: dari sudut atasan dan bawahan dengan membuka komunikasi, serta dari sudut lembaga tentunya dengan menerapkan sistem yang terbuka dan adil khususnya dalam merawat dan mengembangkan sumber daya manusia.

Apalagi, perguruan tinggi yang mengemban fungsi mengembangkan potensi sumber daya manusia generasi masa depan. Seharusnya perguruan tinggi dikelola dengan semangat mengutamakan manusia. Yakni manusia yang terlibat dalam proses penyelenggaraan, pengelolaan, dan proses pelayanan pendidikan dalam menyiapkan sumber daya manusia generasi masa depan.

Baca Juga: Penderita Jantung Koroner Dapat Disembuhkan Dengan Memaksimal Kontrol Faktor Resiko

Perguruan tinggi yang merupakan “noble industries (industri mulia)” dimana undang-undang menetapkan bahwa pendidikan tinggi melalui lembaga perguruan tinggi dikelola secara nirlaba.

Organisasi nirlaba merupakan organisasi yang bersasaran pokok mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak komersial, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (moneter).

Kabar terakhir perguruan tinggi tersebut telah menentukan pemimpin baru. Semoga kepemimpinan baru dapat membawa situasi yang lebih menyegarkan, serta tidak terjebak pada situasi sebelumnya, sehingga secara bertahap dapat menghilangkan “Quiet Quitting” yang merugikan semua pihak. Wallahualam.***

*) Pemerhati Pendidikan Tinggi

Halaman:

Editor: Otang Fharyana

Sumber: Tulisan Opini


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x