SABACIREBON – Sebanyak 53 orang dosen dan karyawan Universitas serta Yayasan Widyatama, memperoleh penghargaan Lencana Karya Satya dari Yayasan Widyatama atas dedikasi dan masa kerja terlama di lingkungan Widyatama.
Penyerahan penghargaan itu diberikan bersamaan dengan perayaan usia ke-50 atau "golden age" Yayasan Widyatama yang dilangsungkan di Kampus Universitas Widyatama, Bandung Selasa 03 Januari 2023.
Mencapai usia 50 tahun bagi sebuah organisasi seperti Yayasan Widyatama bukanlah perjalanan yang singkat. Yayasan ini pertama kali didirikan 03 Januari 1973 oleh Dr. Hj. Koesbandijah Abdoel Kadir, yang pada awalnya bernama Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Akuntansi Bandung.
Baca Juga: Gawat ! Ketersediaan Makanan di Posko Cianjur Tinggal 3 Sampai 5 Hari Kedepan, Begini Penjelasannya
Pada usia emas ini Yayasan Widyatama terus mendorong tiga satuan pendidikan yang ada di bawah naungannya untuk maju terus ke arah yang lebih baik. Ketiga satuan pendidikann yang dinaungi Yayasan Widyatama itu termasuk Universitas Widyatama, Artheraphy Center (ATC) serta Lembaga Pengembangan & Aplikasi Pengetahuan (LPAP) Widyatama, dengan jumlah total tenaga kerja hingga saat ini 483 orang.
Acara syukuran usia emas Yayasan Widyatama yang mengusung tema “50 Tahun Yayasan Widyatama Berdikari Mencerdaskan Bangsa”, dihadiri sejumlah undangan dan keluarga besar Widyatama.
Rektor Universitas Widyatama Prof. Dr. H. Dadang Suganda, dalam kata sambutannya mengatakan, tema peringatan Golden Age Yayasan Widyatama mengandung makna bahwa kata mencerdaskan bisa meliputi “cerdas ilmunya, cerdas keterampilannya dan cerdas sikapnya” yang akan menjadi modal sukses pada kehidupan di masa sekarang dan yang akan datang.
Baca Juga: Tahun 2023 Kota Cirebon Bakal Miliki Ikon Baru, Begini Kata Wali Kota
“Kecerdasan itu bisa didapatkan di kampus dan di luar kampus. Inilah hakikat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Oleh karena itu pemerintah memberikan ruang kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus sebagai akselerasi kecerdaskan ilmu, kecerdasan keterampilan, dan kecerdasan sikap,” kata Prof. Dadang Suganda.
Sementara itu Ketua Pengurus Yayasan Widyatama, Roeshartono dalam sambutannya mengatakan, perayaan 50 Tahun Yayasan Widyatama ini merupakan hal yang special. Bagi setiap organisasi dalam merayakan usia ke-50 tentu memiliki makna yang mandalam, karena capaian usia lima dekade itu membutuhkan komitmen dan konsistensi agar organisasi dapat hidup sepanjang masa.
“Diusia ke-50 Yayasan Widyatama dengan penuh percaya diri memandang ke depan untuk terus Berdikari Mencerdaskan Bangsa. Kita tidak akan berhenti jika kita memiliki komitmen pada pengembangan Widyatama. Widyatama merupakan aset bangsa yang telah dan terus memberikan kontribusi membangun dan mencerdaskan anak bangsa,” kata Roeshartono.
Baca Juga: Indonesia Kirim 17 Wakil dalam Turnamen Malayasia Open 2023
Suasana haru perayaan 50 tahun yayasan muncul saat Sri Juniati, Ketua Pembina Yayasan Widyatama memberikan suapan nasi tumpeng kepada Dr. Elisabeth Koes Soedijati, adik kandung Prof. Dr. Koesbandiah yang hadir pada acara itu.
“Alhamdulillah kini Yayasan Widyatama sudah mencapai usia 50 tahun. Dengan segala perjuangan, saya akan berikan potongan pertama ini kepada Ibu Lis yang paling sepuh di Widyatama,” ujar Sri Juniati sambil tersedu haru hingga meneteskan air mata.
Acara Peringatan dilanjutkan dengan peluncuran logo HUT 50 Tahun Yayasan Widyatama yang akan dipergunakan satu tahun penuh selama 2023. Logo ini diciptakan oleh Rudy Farid, Kaprodi Desain Grafis Fakultas DKV Universitas Widyatama.
Kemeriahan HUT Yayasan Widyatama juga mendapatkan kado istimewa dari Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) karena Yayasan Widyatama pertama kali mencatatkan namanya dalam Rekor “Live” dengan Akun Instagram terbanyak di Indonesia.
Pada kesempatan itu Yayasan Widyatama juga tak lupa memberikan penghargaan Karya Satya Lencana Widyatama kepada 53 orang dosen, staf yayasan serta Rektorat Widyatama atas dedikasi dan masa kerja terlama di lingkungan Widyatama.***