Network
SABACIREBON – Pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-yong terbukti bukan pelatih kaleng-kaleng, reputasinya bukan hanya di regional Asia, tetapi juga dibelahan berbagai dunia.
Beberapa pelatih lawan pernah secara terang-terangan mengatakan bahwa Indonesia cukup sulit dihadapi karena memiliki pelatih yang hebat.
Bahkan, presiden AFA juga memuji kemampuan melatih Shin Tae-yong sebelum laga Indonesia vs Argentina pada Juni lalu.
Baca Juga: Pelatih Timnas U-23 Shin Tae-yong Coret Empat Pemain Termasuk Beckham Putera, Ada Apa?
“Indonesia tidak bisa diremehkan. Mereka dilatih oleh Shin Tae-yong yang kami semua tahu penampilannya,” kata Cladio Tapia, Presiden AFA, Senin 18 September 2023.
Shin Tae-yong memang cerdas, ia selalu menerapkan taktik berbeda, tergantung lawan yang dihadapinya. Ia tipikal pelatih yang mengerti seberapa jauh kemampuan pemainnya, dan seberapa kuat pemain lawan.
Siapa menyangka Korea Selatan bisa mengalahkan Jerman 2-0 di Piala Dunia 2018 saat mereka masih di latih Shin Tae-yong.
Baca Juga: Pengakuan Shin Tae-yong Saat Melihat Pertandingan FIBA World Cup 2023, Sampai Bilang Begini
Padahal skuad mereka cukup jomplang, tapi pada akhirnya, kemenangan tetaplah kemenangan, meskipun bermain bertahan sepanjang laga.
Demikian dengan Indonesia. Pertanyaan mengapa Shin Tae-yong cenderung merekomendasi banyak pemain bertahan untuk dinaturalisasi perlahan mulai terjawab.
Ya, pertahanan terbaik adalah kunci untuk meraih kemenangan. Tanpa bermain bertahan dengan teknik mumpuni, bola tidak bisa dialirkan dengan baik pula ke lini tengah atau lini serang.
Baca Juga: Negoisasi Luis Milla dan Shin Tae-yong Membuahkan Hasil Manis
Dalam beberapa laga terakhir pertahanan Indonesia terlihat sangat solid. Bahkan pada laga melawan Argentina. Timnas Indonesia hanya kalah 2-0, ya hanya meski itu hanya sekedar laga persahabatan.
Saat melawan Turkmenistan, permainan apik Sandy dan Jordi mampu mengamankan lini belakang Indonesia, juga menyuplai bola dengan baik ke lini tengah dan serang.
Shin Tae-yong merupakan pelatih yang mengerti kemampuan pemainnya, hanya ia dan pemainnya yang tahu taktik apa yang akan dipakai dipertandingan.***
