Akhirnya Mimpi Buruk Itu Datang. Untuk para Garuda Muda U20: ' You'll Never Walk Alone'

- 30 Maret 2023, 11:04 WIB
Timnas yang dipersiapkan untuk Final Piala Dunia U-20 ./beritadiy.com
Timnas yang dipersiapkan untuk Final Piala Dunia U-20 ./beritadiy.com /

Kemarin, Presiden Jokowi mengingatkan agar politik praktis tidak dicampuradukkan dengan olahraga. Kita semua juga menginginkan hal yang sama.

Tapi faktanya, olahraga sangat sulit dipisahkan dengan politik praktis. Banyak contoh yang bisa kita ambil terkait hal itu. Salah satunya justru apa yang dilakukan oleh FIFA sendiri.

Baca Juga: Polisi Bongkar Mayat Korban Penganiayaan.  Ada Apa ?

Kepada Rusia, FIFA bisa sangat keras, bahkan terlalu keras. Rusia yang punya hak untuk melakukan laga play off menuju Piala Dunia yang digelar di Qatar, Juni 2022, dicoret. Alasan utamanya karena Rusia menyerang Ukraina. Rusia dituding kejam karena korban rakyat sipil begitu luar biasa.

Tapi, kepada Israel, FIFA begitu permisif. Video yang belum lama ini beredar tentang cara eksekusi rakyat sipil Palestina, jelas sangat biadab. Lelaki, anak-anak, orang tua, diikat tangannya, didorong ke dalam lobang, dan ditembak. Tumpukan mayat jelas terlihat.

Pertanyaannya, mengapa FIFA melakukan hal yang berbeda? Hanya FIFA yang bisa menjawabnya.

Bagi mereka yang menolak kedatangan Israel, landasannya juga jelas, UUD 1945, alenia pertama. Mereka justru taat pada konstitusi. Dan, penolakan mereka tidak terkait dengan agama. Kita tahu Palestina pernah dipimpin pernah dipimpin oleh George Habas, pengganti Yasser Arafat, jelas bukan orang islam.

Baca Juga: INFO CIREBON: Gara-gara tak Juga Diperbaiki, Rame di Medsos 'Wisata Jeglogan Sewu' Cirebon, Ini Fasilitasnya

Israel, telah melakukan Aneksasi atau penyerobotan atau penggabungan atau pencaplokan, tanah-tanah Palestina dengan paksa. Perlawanan rakyat Palestina direspon dengan 'pembantaian'. Kekejaman Israel terpampang sepanjang waktu. Itu sebabnya pemerintah kita (Bung Karno) menolak dan tidak berhububgan diplomatik dengan negara yang dikuasai kaum Zinois itu.

Bagi yang mendukung Israel untuk bisa tampil di putaran final PD U20, juga tidak keliru. Israel telah lolos prakualifikasi dan berhak satu tiket untuk tampil di Indonesia.
Tuntutan mereka juga tidak berlebihan: Pisahkan politik praktis dari olahraga.

Sementara pemerintah Indonesia juga tidak akan pernah mengubah posisi dukungannys pada Kemerdekaan bangsa Palestina dan tetap mengutuk keras keberutalan kaum Zionis.

Halaman:

Editor: Otang Fharyana

Sumber: Tulisan Opini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x