Network
Hal ini diperkuat ketika ia akan bermain di luar Kota Bandung atau melakukan tour menggunakan pesawat, Zaenal Arief melihat Bandung dilingkupi oleh gunung.
“Jadi tidak ada celah sedikit pun bagi Bandung untuk keluar dari gunung. Gunungnya sangat indah dan pemandangannya yang enak dilihat dan yang jelas suasananya yang sangat sejuk,” katanya.
Baca Juga: Unggah Potret Kebersamaan dengan sang Suami, Felicya Angelista: Foto Sama Paman Gober
Berkaitan dengan rentetan pegunungan, Zaenal Arief menilai bahwa sepak bola adalah kolektivitas. kebersamaan tim satu sama lain merupaka mata rantai tidak boleh terpisah.
“Ketika satu mendapatkan kabar buruk semua harus ikut prihatin. Ketika yang satunya mendapat kebahagiaan semua harus ikut merasakan kebahagiaan. Itulah dunia sepak bola,” tegasnya.
Pembicaraan tentang jersey membuat Zaenal Arief teringat satu momen ketika masih berstatus menjadi pemain Maung Bandung.
Baca Juga: Tulis Dengan Jujur! Raditya Dika Beberkan Tips Menulis Surat Cinta: Nggak Perlu Pakai...
“Ketika saya bermain ada salah seorang penonton waktu itu meminta kostum saya sampai nangis-nangis. Ketika saya datengin ternyata memang anaknya berkebutuhan khusus dan saya sangat bangga sekali, saya bisa memberikan dan bisa membuat dia senang,” ungkapnya.
“Akhirnya kostum saya berikan, kostumnya masih dalam keadaan basah dia senengnya sangat luar biasa, nangisnya terharu sekali ketika kostum itu saya berikan dia,” tambahnya.
Momen haru tersebut membuat Zaenal Arief senang dan bersyukur menjadi bagian dari tim Pangeran Biru.
