Digelar di Tengah Pandemi Covid-19, Ketua Penyelenggara Olimpiade Tokyo: Kesempatan untuk Sampaikan Esensi

- 23 Juni 2021, 15:30 WIB
Logo Olimpiade Tokyo 2020. Ketua penyelenggara Olimpiade Tokyo mengatakan bahwa acara yang digelar di tengah pandemi Covid-19 adalah kesempatan menyampaikan esensinya.
Logo Olimpiade Tokyo 2020. Ketua penyelenggara Olimpiade Tokyo mengatakan bahwa acara yang digelar di tengah pandemi Covid-19 adalah kesempatan menyampaikan esensinya. /Reuters/Issei Kato

PR CIREBON – Ketua penyelenggara Olimpiade Tokyo, Seiko Hashimoto, menyoroti apa yang ia sebut sebagai nilai-nilai sejati gelaran kompetisi olahraga terbesar dunia itu.

Olimpiade Tokyo tahun ini digelar dalam suasana pandemi Covid-19 dan diberlakukan beberapa kebijakan termasuk pembatasan penonton dalam negeri.

Selain itu, penonton dari luar negeri dilarang untuk memenuhi venue Olimpiade Tokyo. Atlet juga dijauhkan dari kerumunan publik.

Baca Juga: HRW Sebut Remaja 17 Tahun Disiksa Pasukan Keamanan Myanmar, Termasuk Dipukul dan Dikubur Hidup-hidup

Namun mantan atlet Olimpiade Hashimoto mengatakan pembatasan itu adalah kesempatan untuk melihat gelaran tersebut, di balik kemegahan dan perayaan yang menyertai Olimpiade.

Hashimoto mengajak masyarakat dunia untuk fokus pada dunia olahraga.

"Dalam beberapa tahun terakhir ketika saya berpartisipasi sebagai atlet, ada kekhawatiran bahwa acara ini menjadi sangat besar," katanya, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Baca Juga: Soroti Erick Thohir Perihal Ivermectin untuk Covid-19, Faisal Basri: Cukup Urusi BUMN yang Sedang Kesulitan

"Pertandingan cenderung berakhir dengan kegembiraan yang ekstrem, tetapi karena itu makna dan nilai asli tidak sepenuhnya dikomunikasikan," tambahnya.

Dalam kesempatan pada tahun ini, ia mengajak masyarakat menilaht nilai yang sesungguhnya dari Olimpiade.

"Kali ini, saya merasa bahwa nilai sejati dari Olimpiade dan Paralimpiade akhirnya dibahas," ujarnya.

Baca Juga: Polisi Sukses Tangkap 3 Anggota Geng Motor di Majalengka, Salah Satu Tersangka Tak Ditahan

Hashimoto adalah atlet Olimpiade tujuh kali yang berkompetisi di Olimpiade musim panas dan musim dingin, dalam skating cepat dan sebagai pengendara sepeda sprint.

Dia mulai menjabat setelah pendahulunya, mantan perdana menteri Yoshiro Mori, mengundurkan diri karena pertikaian seksisme setelah dia mengatakan wanita terlalu banyak berbicara dalam pertemuan.

Hashimoto menolak anggapan bahwa polemik Olimpiade Tokyo 2020 dimungkinkan akan menunda tuan rumah di masa depan.

Baca Juga: Ungkap Kepribadian Pria Idaman Kamu Melalui Jari Tangan, Simak Penjelasannya Berikut Ini!

Hal itu karena pejabat Olimpiade menghadapi kurangnya keinginan kota-kota di dunia untuk melaksanakan gelaran di tempat mereka.

“Saya melihat ini sebagai salah satu kesempatan untuk menyampaikan esensi dari Olimpiade dan Paralimpiade, dan untuk mengubah format Olimpiade, sehingga kota-kota lain bersedia menyelenggarakan Olimpiade di masa depan,” katanya.

Penentangan domestik terhadap Olimpiade telah melunak dalam beberapa pekan terakhir, tetapi sekitar setengah publik Jepang masih tidak ingin acara itu dibuka dalam waktu empat minggu.

Baca Juga: Beranggotakan Negara-negara dengan Ekonomi Besar, Mari Kenalan Lebih Dekat dengan G20

Sebelumnya, seorang pelatih Olimpiade Uganda dinyatakan positif setibanya di Jepang, meskipun tim tersebut dilaporkan divaksinasi dan dites negatif sebelum melakukan perjalanan.

Hashimoto mengatakan fakta bahwa kasus itu terdeteksi adalah bukti tindakan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Meski aman, beberapa orang bertanya-tanya apakah Olimpiade tahun ini akan menyenangkan, mengingat aturan termasuk larangan bersorak di tempat.

Baca Juga: Rizky Billar Awalnya Sebut Lesti Kejora Bukan Tipe Wanita Idamannya, Denny Darko: Ini Keajaiban Ilahi

Hashimoto mengatakan para atlet senang bisa berkompetisi, dan penonton harus memikirkan orang lain saat menghadiri Olimpiade.

"Fakta bahwa kegembiraan menciptakan risiko penyebaran infeksi adalah poin yang dibuat oleh para ahli," katanya.

Mantan menteri Olimpiade mengatakan dia berharap penonton akan menghormati budaya keramahan dan kepedulian satu sama lain untuk mematuhi aturan virus.

Baca Juga: 5 Tanda Pria Ingin Putus, Mulai dari Sering Berdebat hingga Mengkritik Anda

“Saya berharap semangat peduli satu sama lain seperti itu, akan menjadi warisan Olimpiade,” tambahnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x