Network
PR CIREBON - Pemerintah berencana membangun laboratorium anti doping di kompleks Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso di Surakarta, Jawa Tengah.
Rencana tersebut disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali saat berkunjung ke Solo, Jumat 18 Desember 2020.
Menurut Zainudin, keberadaan laboratorium antidoping di Indonesia penting sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam penegakan antidoping. Selain itu, Indonesia tidak perlu lagi mengirimkan sampel ke luar negeri dengan biaya tinggi saat mengikuti kejuaraan olahraga.
“Kita berencana akan membuat laboratorium dan rupanya berita ini dibaca oleh Pak Menkes. Beliau menunjuk Kota Solo agar dapat dijadikan laboratorium anti-doping di Indonesia,” ungkap Zainudin dalam keterangan pers yang diterima pewarta di Jakarta, Sabtu, 19 Desember 2020, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.
Baca Juga: Mengejutkan, Polri Ungkap 6000 Teroris JI Masih Aktif hingga Cari Dana Lewat Kotak Amal
Zainudin berharap rencana itu dapat terwujud pada tahun 2021. Pihaknya juga akan segera meminta sertifikasi dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA).
“Ini sejarah baru. Kita akan punya laboratorium anti-doping di Indonesia yang bisa digunakan sendiri dan negara lain juga dipersilakan untuk mengirim sample dan tetap di bawah pengawasan WADA sehingga hasil uji doping bisa diakui dunia internasional,” ujarnya.
Lain halnya dengan Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Ditjen Yankes Rita Rogayah, dia mengatakan lokasi yang disediakan di RS Ortopedi sangat strategis karena terletak di depan rumah sakit.
Baca Juga: Jadwal Serie A Liga Italia: Milan Berpotensi Kokohkan Posisi di Puncak Klasemen
“Menurut Direktur Ortopedi sudah menyiapkan lahan seluas 700 meter persegi, letaknya strategis di depan. Lab ini akan dibuat dengan persyaratan dan ketentuan WADA,” ujar Rita.
