Tuduh Penanganan Covid-19 Demi Uang, Trump Klaim: Dokter AS Berbohong Soal Data Pasien Meninggal

- 31 Oktober 2020, 12:42 WIB
Presiden AS Donald Trump
Presiden AS Donald Trump /The Economist

PR CIREBON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim bahwa dokter di negara tersebut berbohong tentang jumlah orang Amerika yang meninggal karena Covid-19, dengan mengatakan mereka menaikkan angka tersebut karena mereka dibayar lebih banyak untuk kematian yang disebabkan oleh virus.

Meskipun begitu, tidak ada bukti dari pernyataan Trump, dan kelompok dokter mengecamnya karena memfitnah profesi mereka.

"Dokter kita mendapat lebih banyak uang kalau seseorang meninggal karena Covid. Kalian tahu itu, kan?" Trump mengatakan kepada audiensi di Waterford Township, Michigan, pada Jumat, 30 Oktober 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Straits Times.

Baca Juga: Sandiaga Uno Takkan Pindah dari Gerindra, Pengamat: Jika Dia Niat, Sudah Sejak Kalah Pilpres 2019

"Jadi yang mereka lakukan adalah, mereka berkata, 'Maaf, tapi, kalian tahu, semua orang meninggal karena Covid,'" lanjut Trump.

Trump lalu mengatakan tentang kematian di negara lain.

"Tetapi di Jerman dan tempat lain, kalau kau mengalami serangan jantung, atau menderita kanker, kau sakit parah dan tertular Covid, mereka mengatakan kau meninggal karena kanker, kau meninggal karena serangan jantung," tutur Trump.

Dia mengatakan bahwa dokter dibayar sekira US $ 2.000 (Rp39 juta) lebih untuk kematian akibat virus Corona.

Baca Juga: Mantan Menkes Siti Fadilah Bebas dari Penjara Setelah 4 Tahun Masa Tahanan Karena Kasus Korupsi

Trump telah membuat klaim serupa sebelumnya, dan kelompok medis menyebut pernyataan tersebut salah dan mengerikan. American Medical Association mengkritik Trump lewat pernyataannya.

"Pemikiran bahwa dokter, di tengah krisis kesehatan masyarakat, menghitung pasien Covid-19 secara berlebihan atau berbohong untuk mendapat bayaran adalah tuduhan yang berbahaya, keterlaluan, dan sepenuhnya salah," kata Presiden AMA, Susan Bailey, dalam sebuah pernyataan.

"Daripada menyerang kami dan melontarkan tuduhan tak berdasar kepada dokter, pemimpin seharusnya mengikuti ilmu pengetahuan dan mendorong kepatuhan pada langkah-langkah protokol kesehatan masyarakat yang kami tahu berhasil, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan berlatih menjaga jarak fisik," tambah Dr Bailey.

Baca Juga: Tidak Disarankan Dokter, Mengoleskan Minyak Kayu Putih pada Masker Dapat Mengganggu Pernapasan

Lebih dari 9 juta orang di AS telah tertular Covid-19 dan setidaknya 229.000 telah meninggal sejak pandemi dimulai. Kasus melonjak di seluruh negeri, dengan 14 negara bagian mencapai rekor tertinggi minggu ini. Negara itu, pada Kamis, mencapai 89.000 kasus baru dalam sehari untuk pertama kalinya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Strait Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x