Laut China Selatan Memanas, Bakamla Patroli di Natuna Meski Tak Bersengketa, Ada Apa ?

- 23 Oktober 2020, 06:25 WIB
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi /Kemlu RI

PR CIREBON - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, Indonesia akan terus melindungi perairan Natuna dari sarang konflik Laut China Selatan (LCS) yang kian memanas. Sebab, saat ini Tiongkok juga telah mendapat serangan dari banyak negara.

"Selama pandemi, Indonesia terus melindungi perairan Natuna dari sarang konflik LCS," ujar Retno dalam press briefing Kementerian Luar Negeri RI, Kamis 22 Oktober 2020.

Selain melalui penegakan hukum yang konsisten, katanya, Indonesia bersama dengan negara ASEAN lainnya telah mencatatkan posisi tegas tentang penolakan atas klaim maritim bertentangan dengan UNCLOS 1982 melalui korespondensi diplomatik ke Komisi PBB tentang batas landas kontinen.

Baca Juga: PSBB Transisi di Jakarta, Cinepolis Cinemas dan CGV Berani Buka Layar di Tengah Pandemi

Retno menuturkan, dalam isu kedaulatan, diplomasi bekerja untuk mencegah dan memagari tindakan yang dapat merugikan keutuhan wilayah NKRI.

Retno menyebutkan, dalam satu tahun terakhir Indonesia telah melakukan perundingan dengan Vietnam, Malaysia, dan Palau. Total, kata dia, jumlah perundingan adalah 13 kali.

"Sudah terdapat kemajuan pada perundingan teritorial dengan Malaysia yang saat ini sudah dalam tahap finalisasi pada tim teknis," kata Retno.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI News. Laut China Selatan menjadi perairan rawan konflik setelah Beijing mengklaim hampir 90 persen wilayah di perairan itu.

Baca Juga: ShopeePay Perkuat Keamanan Akun Pengguna, Hadirkan Fitur Rekognisi Wajah dan Sidik Jari

Klaim Tiongkok tersebut tumpang tindih dengan wilayah perairan dan ZEE sejumlah negara ASEAN seperti Filipina, Vietnam,Malaysia, dan Brunei.

"Indonesia menegaskan tidak memiliki sengketa dengan Tiongkok di Laut China Selatan," ujar Retno.

Namun, aktivitas sejumlah kapal ikan dan patroli Tiongkok di ZEE Indonesia di sekitar Natuna semakin membuat khawatir Jakarta.

Baca Juga: Kasus Pencucian Uang Eks Bupati Masih Berlanjut, Kini KPK Periksa Tiga Saksi Sunjaya Purwadisastra 

Sebelumnya,ketegangan dengan kapal Coast Guard Tiongkok 5204 di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau sempat terjadi, dilaporkan oleh Badan Laut Keamanan Laut (Bakamla).
 
Pada akhirnya, KN Pulau Nipah 321 milik Bakamla berhasil mengusir kapal Tiongkok itu dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia, hal ini terjadi di September 2020 lalu.***
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x