Network
PR CIREBON - Belum habis pandemi Covid-19 yang mewabah di Indonesia, beredar kabar gempa tektonik berkekuatan 5,2 skala Richter mengguncang wilayah Samudra Hindia, tepatnya di pantai Barat Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.
Kejadian ini berlangsung sekitar tujuh detik pukul 11.59 WIB.
Berdasarkan hasil permodelan gempa yang terjadi di Aceh Barat tersebut tidak berpotensi tsunami menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono.
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News pada 15 Oktober 2020, Episenter gempa bumi yang setelah diperbaharui berkekuatan magnitudo 5,2 itu terletak pada koordinat 4,02 Lintang Utara (LU) dan 95,89 Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 30 km arah Barat Daya Kota Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat pada kedalaman 54 km.
Baca Juga: Erick Thohir: RI-Inggris Jalin Kerja Sama 4 Sektor, Salah Satunya pada Sektor Kesehatan
Gempa bumi yang terjadi termasuk dalam kategori dangkal yang disebabkan aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault).
Guncangan ini cukup besar, karena dirasakan sampai ke Nagan Raya Aceh pada skala IV MMI, yaitu bila pada siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Lain halnya di Aceh Jaya yang skalanya hanya III MMI yaitu getaran yang dirasakan nyata dalam rumah seperti truk yang berlalu.
Baca Juga: Misteri Habib Rizieq Pulang Dijawab, Istana: Sesat Pimpin Revolusi, Dia Harus Hadapi Proses Hukum
Selain itu, guncangan gempa juga dirasakan di Banda Aceh, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya pada skala II MMI dimana getaran hanya dirasakan oleh sejumlah orang saja dan beberapa benda-benda ringan bergoyang.
Namun dikabarkan sampai saat ini belum adanya laporan kerusakan akibat guncangan yang menimpa Aceh Barat. BMKG juga masih belum melihat adanya pergerakan gempa susulan.***
