Misteri Habib Rizieq Pulang Dijawab, Istana: Sesat Pimpin Revolusi, Dia Harus Hadapi Proses Hukum

- 15 Oktober 2020, 14:35 WIB
Pendiri sekaligus Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.
Pendiri sekaligus Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab. /Foto: Antara/ Antara

PR CIREBON – Kabar Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia mendapat tanggapan dari banyak pihak, salah satunya adalah pihak istana melalui Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian.

Sebagaimana diberitakan dalam Warta Ekonomi, dengan judul sebelumnya, ‘Istana Jawab Rencana Habib Rizieq Pimpin Revolusi: Hoaks, Nggak Masuk Logika!’, Donny menanggapi pernyataan FPI tersebut serta berkomentar tentang Habib Rizieq yang dikatakan akan memimpin revolusi untuk menyelamatkan NKRI.

Menurut Donny, revolusi merupakan pengambil alihan kekuasan melalui paksaan bukan  mekanisme demokratis seperti pemilu.

Baca Juga: Janji Buruh Kepada Pemerintah, GBJ: Kami Janji Gelar Aksi Tidak Anarkis hingga 22 Oktober 2020

"Jadi kalau menggaungkan revolusi itu hanya dengan makar, karena pemerintahan yang konstitusional hanya berganti dengan mekanisme yang direstui oleh konstitusi yaitu lewat pemilihan umum," ujarnya kepada wartawan seperti dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi.

Selain itu, ia juga memastikan bahwa kabar kepulangan Rizieq ke Tanah Air adalah hoaks. Hal itu disebabkan hingga kini tidak ada konfirmasi Rizieq akan pulang ke Indonesia karena pencekalannya telah dicabut.

"Sejauh ini tidak ada konfirmasi bahwa Habib Rizieq itu akan pulang ke Indonesia, jadi bisa dipastikan bahwa itu tidak benar. Begitu," jelasnya.

Baca Juga: Banyak Pelajar Terancam DO karena Demo Omnibus Law, Anies: Beri Perhatian Lebih, Bukan Dikeluarkan

Donny menyebut pemerintah tidak bisa bersikap terkait kepulangan Rizieq, sebab Rizieq melarikan diri karena ada dugaan keterlibatan kasus hukum di Indonesia.

"Pemerintah tidak bisa bersikap apa-apa, semua terpulang pada Habib Rizieq, yang melarikan diri karena kan ada kasus hukum yang mana beliau terlibat. Jadi pemerintah tidak ada urusan dengan itu. Tapi sejauh ini tidak ada konfirmasi bahwa beliau akan pulang," katanya lagi.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x