PR CIREBON - Pandemi Covid-19 menjadi buah bibir di banyak kalangan masyarakat. Pasalnya, banyak sekali unggahan di Internet mengenai rumor tak mengenakan mengenai Covid-19.
Rumor yang beredar adalah bagaimana vaksin Covid-19 dikatakan sebagai upaya menanamkan microchip ke tubuh manusia dan dapat menyebabkan kemandulan. Hal ini termasuk informasi yang salah.
Terlepas dari itu, di waktu dekat ini sudah banyak perusahaan farmasi yang sudah melakukan uji klinis terhadap vaksin buatan mereka. Dan diharapkan dalam waktu dekat akan segera di lakukan vaksin massal di beberapa negara.
Baru-baru ini, Youtube mengumumkan akan menghapus video yang berkaitan dengan informasi yang salah atau misinformasi terkait vaksin Covid-19 dari platform video milik Google tersebut.
Youtube tidak mengizinkan konten tentang vaksin yang bertentangan dengan informasi dari pakar kesehatan atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Vaksin Covid-19 mungkin ada dalam waktu dekat, oleh karena itu kami memastikan kami memiliki kebijakan yang tepat untuk dapat menghapus informasi yang salah terkait vaksin Covid-19," kata juru bicara YouTube, Farshad Shadloo, dikutip dari The Verge.
Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini, Sebagai Referensi Makanan Hingga Kecantikan
Pedoman baru ini merupakan perluasan dari kebijakan misinformasi medis terkait Covid-19 yang sudah ada di Youtube.
Kebijakan tersebut tidak mengizinkan video yang membuat konten keliru, diantanya konten yang menyatakan bahwa virus corona tidak ada atau yang mengatakan bahwa virus itu tidak menular.
YouTube melakukan demonetisasi pada channel yang menggunggah video kampanye anti-vaksinasi.
Baca Juga: Pemain Film Mad Max: Fury Road Dikonfirmasi, Anya Taylor-Joy dan Chris Hemsworth Ikut Ambil Bagian
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News, Facebook juga belum lama ini juga mengumumkan tindakan tegas terhadap konten anti-vaksinasi dengan tidak mengizinkan iklan yang menghalangi vaksinasi.
"Kami tidak ingin iklan seperti ini ada di platform kami," kata Facebook. Namun, unggahan dari grup anti-vaksin masih akan dizinkan.