PR CIREBON - Kepada polisi, tersangka BPA (39) mengatakan alasannya melakukan aksi penculikan kepada korban (A) yang masih berumur 16 tahun.
Ternyata alasanya sangat mencengangkan, pasalnya karena sehari-hari selalu bertemu dengan korban sehingga pelaku timbul rasa suka.
“Dari pengakuan tersangka, dia ini suka dan senang dengan korban makanya melakukan aksi tersebut,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin 5 Oktober 2020. dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari PMJ
Kombes Yusri juga menyebut korban dan pelaku sering bertemu dalam keseharian mereka. Korban sering berada di lingkungan tersangka untuk bermain.
Baca Juga: 'Sangat Mematikan dan Terlatih', Simak Daftar 10 Pasukan Elit Republik Indonesia yang Ditakuti Dunia
“Korban juga diketahui sering di lingkungan tersangka dan meminta uang di sana,” ucap Yusri.
Kapolsek Kemayoran Kompol Khoiri mengungkapkan A dinyatakan hilang sejak 8 September 2010.
A ketika itu diminta oleh ibunya membeli sesuatu di warung di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Lama dinanti anak perempuan yang berkebutuhan khusus tersebut tidak jua pulang ke rumah. Hingga akhirnya, keluarga melaporkan hilangnya A ke kepolisian.
Baca Juga: Gatot Nurmantyo Sulit Merapat ke Lingkar Kekuasaan, Pengamat: Dia Masih Pengkritik Saat Ini
Seperti diketahui sebelumnya, seorang anak berinisial A (16) di Kemayoran, Jakarta Pusat, hilang sejak 8 September 2020 lalu. Dan Selama diculik oleh tersangka, korban dicabuli oleh tersangka sebanyak 14 kali.
Adapun 4 fakta di balik penculikan anak 16 tahun di Kemayoran, dapat terlihat sebagai berikut:
• Hilang Sejak 8 September
Polisi masih mendalami kasus hilangnya A.
"Korban saat itu diminta keluar sama ibunya ya pergi beli sesuatu, kemudian nggak balik. Itu juga pas mau magrib informasinya ya disuruh beli sesuatu," kata Kapolsek Kemayoran Kompol Khoiri
Baca Juga: Banyak Tak Diketahui, Facebook Jadi Tempat Pelecehan Online hingga Buat Kapok Main Medsos
Khoiri mengatakan korban juga merupakan anak berkebutuhan khusus. Sehari-hari dia tinggal bersama ibunya.
"Iya betul (anak berkebutuhan khusus). Yang jelas dia (tinggal) sama ibunya. Sama ayahnya saya belum terkonfirmasi ya," imbuhnya.
Dia menambahkan ibu korban telah melaporkan kasus itu sejak 10 September 2020. Ibu sama pihak keluarga korban yang lain juga telah dimintai keterangannya.
"Belum kami bisa pastikan (pencilikan) ya belum bisa kami simpulkan ke sana (kasus penculikan). Yang jelas masih dalam penyelidikan," pungkas Khoiri.
• Keluarga Duga Korban Diculik
Pihak keluarga menduga korban diculik seseorang.
Fachria selaku kuasa hukum mengatakan hal itu diketahui pihak keluarga setelah melaporkan hilangnya korban ke Polsek Kemayoran pada 10 September 2020. Keluarga juga sempat membuat selebaran terkait informasi korban hilang melalui media sosial.
"Kisaran tanggal 11 September itu ada di media sosial yang bilang lihat Audy," kata Fachria
Informasi yang diperoleh pihak keluarga, korban terlihat berada di Jombang, Jawa Timur. Pihak keluarga pun melaporkan dugaan penculikan itu ke Polda Metro Jaya.
"Tanggal 24 September kita bikin laporan di Polda sama di KPAI, laporan soal penculikan. Karena kita punya bukti-bukti di media sosial kan sudah viral tuh, sudah heboh," ujar Fachria.
Dia menambahkan pihak Polda Metro Jaya telah menerima laporan tersebut. Fachria menyebutkan dirinya juga telah dipanggil untuk melakukan klarifikasi soal laporan penculikan tersebut pada 26 September 2020.
Baca Juga: Viral, Ketua DPRD Kuningan Sebut 'Husnul Khotimah Bawa Limbah' Berujung Klarifikasi Minta Maaf
• Kronologi Hilangnya Korban
Fachri selaku kuasa hukum keluarga menjelaskan, pada Selasa sekitar pukul 18.00 WIB, A keluar dari rumah untuk mencari kucing.
Sebelumnya, Kapolsek Kemayoran Kompol Khoiri menyebut korban keluar dari rumah karena disuruh ibunya ke warung.
"Jadi gini, waktu tanggal 8 September kemarin jam 18.00 WIB, pas mau Magrib, si korban ini ngasih makan kucing di depan rumahnya," kata Fachri
Keluarga tidak menaruh curiga saat itu. Karena Audy tidak kunjung kembali ke rumahnya, orang tuanya kemudian mencarinya.
Setelah dua hari pencarian tidak membuahkan hasil, keluarga akhirnya melapor ke Polsek Kemayoran.
• Penculik Diduga Pria Dewasa
Penculik Audy diduga seorang pria dewasa. Pelakudisebut-sebut sempat membawa korban ke tempat kerjanya di kawasan Sunter, Jakarta Utara.
Hal itu terungkap setelah pihak keluarga menerima informasi dari seorang pedagang bakso di Sunter, Jakarta Utara. Pedagang bakso menghubungi keluarga setelah melihat selebaran informasi orang hilang yang tersebar di internet.
"Ada yang ngabarin juga dari orang yang usaha bakso ngabarin, 'Ini anak ibu, bukan?', 'Oh iya, ini anak saya'," kata Fachrun
Pedagang bakso tersebut menginformasikan bahwa korban sempat dibawa pelaku ke tempat usahanya di Sunter, Jakarta Utara. Diduga pelaku diketahui baru bekerja dua hari di tempat bakso tersebut.
"Pas pertama-tama itu A dibawa ke tempat bosnya. Dia (pelaku) memperkenalkan A itu ke bosnya sebagai istrinya yang lagi hamil," imbuhnya.
Saat bekerja di tukang bakso ini, pelaku mengaku berusia 39 tahun. Tapi pengacara tidak yakin, mengingat ciri-ciri fisik jauh beda.
Pedagang bakso ini menaruh curiga hingga akhirnya menghubungi pihak keluarga korban.***