Digital UMKM Jadi Fokus Kominfo, Dukung Pemerintah Meningkatkan Ekonomi Indonesia

- 5 Oktober 2020, 20:05 WIB
Ilustrasi digitalisasi.*
Ilustrasi digitalisasi.* /PIXABAY/ Sambeet D /PIXABAY

Program ini merupakan bagian dari gerakan nasional 'Bangga Buatan Indonesia' dengan durasi program selama 2,5 bulan dan meruapakan intensifikasi kegiatan pendampingan yang umumnya dilakukan hanya dalam 3-7 hari pelatihan.

"Khusus untuk 60 modul ini pendampingan diberikan 2,5 bulan, karenanya kita harap hasil dari pendampingan ini tentu akan meningkatkan peran on boarding UMKM dan ultra mikro Indonesia," ujar Menteri Johnny.

Baca Juga: 'Sangat Mematikan dan Terlatih', Simak Daftar 10 Pasukan Elit Republik Indonesia yang Ditakuti Dunia

Program ini akan diikuti oleh sekitar 2.000 UMKM dan ultra mikro, baik di level on boarding, masuk ke bisnis digital, maupun upscaling atau pengembangan bisnis di ruang digital.

Melalui program ini peserta diharapkan dapat memaksimalkan karakteristik dan keunikan perekonomian lokal di kawasannya sebagai nilai tambah untuk mengembangkan usahanya.

Program ini juga memberikan perhatian pada kondisi UMKM ultra mikro yang beragam. Bagi UMKM ultra mikro yang masih dalam tahap awal akan diarahkan ke dalam program prioritas lokal untuk dapat siap bersaing di wilayah setempat.

Sedangkan UMKM ultra mikro lokal yang sudah dinilai kuat akan diarahkan dalam program prioritas nasional agar dapat semakin melebarkan sayapnya di level nasional.

Baca Juga: Orang Tua Harus Waspada, Indonesia Punya Angka Kematian Anak akibat Covid-19 Tertinggi di Dunia

"Pendekatan pendampingan yang menyeluruh ini diperlukan agar para pegiat UMKM dan ultra mikro tidak hanya berhenti pada tahap on boarding saja, tapi memanfaatkan ruang digital secara lebih produktif hingga melakukan perluasan usaha atau yang disebut upscaling secara nasional maupun internasional," ujar Menteri Johnny.

"Lebih dari itu, Kami juga melihat pendekatan komprehensif ini dapat mendorong penguatan nilai tambah produk dalam negeri agar dapat bersaing dalam global value chain, rantai nilai global," Johnny menambahkan.***

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x