Demi Kebangkitan Pariwisata Indonesia, Penting Peningkatan Ekspor dan Digitalisasi Produk

- 4 Oktober 2020, 13:28 WIB
Ilustrasi Aktivitas Ekspor Impor (pixabay.com)
Ilustrasi Aktivitas Ekspor Impor (pixabay.com) /

PR CIREBON - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebutkan pentingnya peningkatan ekspor dan digitalisasi pemasaran produk ekonomi kreatif terhadap pemulihan dan kebangkitan pariwisata Indonesia.

Tri Prahastuti selaku Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Kementerian Perdagangan dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, mengatakan bahwa ekspor dan digitalisasi menjadi salah satu langkah pemerintah dalam upaya memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Menurutnya, secara umum sektor perdagangan di Indoensia mengalami penurunan akibat Covid-19. Meski demikian, ada beberapa produk yang dapat bersaing di pasar ekspor di antaranya adalah logam mulia dan perhiasan yang berkaitan erat dengan ekonomi kreatif.

Baca Juga: Umrah Sudah Diperbolehkan, Berikut Tahapan Arab Saudi dalam Pembukaan Kembali

"Dilihat secara umum, perhiasan memang mengalami peningkatan. Mungkin karena desainnya yang beraneka ragam, hal ini menjadi daya tarik dan kekuatan dari perhiasan yang diekspor ke luar negeri," kata Tuti Prahastuti, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Tuti mengutarakan pihaknya telah membuat beberapa kebijakan untuk mempertahankan neraca perdagangan Indonesia di masa pandemi Covid-19, yakni pada sisi suplai dan permintaan (demand).

Di sisi suplai, Kemendag menyederhanakan proses pengurusan ekspor melalui National Logistics Ecosystem, yaitu mempermudah dan mempercepat pelayanan penerbitan surat keterangan asal (SKA) barang ekspor melalui penerapan affixed signature dan stamp.

Baca Juga: Bagikan Video 'Blink Like This', TREASURE Tampilkan Sisi Liar hingga Konyol yang Menggemaskan

Untuk kebijakan di sisi permintaan adalah menggencarkan promosi dagang secara virtual sebagai upaya untuk mempenetrasi pasar internasional dan mendorong pelaksanaan business matching secara virtual melalui perwakilan Kemendag di luar negeri.

Sementara itu, Direktur Industri Kecil dan Menengah (IKM) Pangan, Barang Dari Kayu dan Furnitur Kemenperin Sri Yuniarti menuturkan ada sekitar empat juta industri kecil dan menangah di Indonesia yang menyerap lebih dari 10 juta tenaga kerja.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x