Dituding Beri Ancaman untuk KAMI oleh Din Syamsuddin, Moeldoko: Tidak Ada yang Mengancam, Kok

- 3 Oktober 2020, 10:32 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.*
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.* /ANTARA./

PR CIREBON - Salah satu presidium KAMI, Din Syamsuddin, sebelumnya melontarkan ucapan bahwa Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko, mengancam organisasi yang merupakan singkatan dari Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia tersebut.

Ia meminta Moeldoko agar tidak mengancam KAMI.

Akan tetapi, Moeldoko angkat bicara mengenai komentar Presidium KAMI tersebut. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak mengancam KAMI dan apa yang disampaikan olehnya bukanlah ancaman.

Baca Juga: Ziarah ke TMP untuk Peringati HUT ke-75 TNI, Imron: TNI Miliki Peran Besar bagi Kabupaten Cirebon

"Le ngancem sopo le ngancem. Tidak ada yang mengancam kok," ujar Moeldoko di Graha Suara Muhammadiyah, Kota Yogyakarta, Jumat, 2 Oktober 2020 seperti dilansir Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi, partner sindikasi konten Viva.

Moeldoko menjelaskan bahwa apa yang disampaikannya hanyalah dialog semata. Ia juga menerangkan tak ada ancaman yang dilontarkannya ke KAMI.

"Tidak ada ancaman, ancamannya ada dimana. Itu dialog, dialog online," tutur Moeldoko.

Baca Juga: Trump dan Melania Dinyatakan Positif Covid-19, Kim Jong Un Ungkap Simpati: Mereka Bisa Melewatinya

Sebelumnya, tim dari KSP melalui Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Donny Gahral Adian juga membantah tuduhan ancaman yang menurut Din Syamsuddin dikatakan oleh Moeldoko.

Menurutnya, Moeldoko hanya sekadar mengingatkan agar KAMI tetap menjaga stabilitas politik dan memberi catatan yang masuk akal kepada pemerintah, serta tidak bermain politik praktis.

"Itu bukan ancaman. Itu semata-mata mengingatkan bagi mereka yang memberikan catatan ke pemerintah, agar di dalam koridor peraturan UU berlaku. Artinya, jangan kemudian memiliki agenda-agenda yang politis dan tidak rasional," ucap Donny.

Baca Juga: Moeldoko Sebut KAMI Ganggu Stabilitas Politik, Din: KAMI Bukan Sekumpulan Orang Pengecut

Donny juga berkata bahwa adalah wajar bagi anak bangsa untuk memberikan masukan dalam demokrasi, tetapi ia harap agar tidak kebablasan dan tahu batasan.

“Bahwa kita sekarang sedang mengalami krisis. Yang dibutuhkan stabilitas, bukan instabilitas. Kalau bermain politik, maka tentu apabila ada yang kebablasan atau langgar aturan, pasti ada konsekuensinya. Risiko bukan ancaman, tetapi konsekuensi logis dari gerakan yang melewati batas-batas," tutur Donny.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Warta Ekonomi Viva


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x