Siapa Bilang Penggunaan Pengeras Suara Dilarang, Simak Penjelasan Jubir Kemenag Ini

- 14 Maret 2024, 14:40 WIB
Siapa Bilang Penggunaan Pengeras Suara Dilarang, Simak Penjelasan Jubir Kemenag Ini
Siapa Bilang Penggunaan Pengeras Suara Dilarang, Simak Penjelasan Jubir Kemenag Ini /Antara/

SABACIREBON - Edaran pedoman penggunaan pengeras suara tidak melarang penggunaannya dan membatasi syiar Ramadhan.

Penegasan tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian Agama (Kemenag) RI, Anna Hasbie, di Jakarta, Senin 11 Maret 2024.

"Edaran ini tidak melarang menggunakan pengeras suara. Silakan Tadarrus Al Quran menggunakan pengeras suara untuk jalannya syiar. Untuk kenyamanan bersama, namun pengeras suara yang digunakan cukup menggunakan speaker dalam," kata Anna Hasbie dalam keterangannya.

Baca Juga: Bank Indonesia Jamin Stabilitas Utang Luar Negeri Indonesia

Ia menyebutkan, pada 18 Februari 2022 , Kemenag RI telah menerbitkan Surat Edaran Nomor: SE. 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Mushala.

Dikatakannya, edaran itu bertujuan untuk mewujudkan ketenteraman, ketertiban, dan kenyamanan bersama dalam syiar di tengah masyarakat yang beragam baik agama, keyakinan, latar belakang, dan lainnya.

Menurutnya, edaran itu mengatur tentang penggunaan pengeras suara dalam dan pengeras suara luar. Salah satu poin dari edaran tersebut adalah mengatur agar penggunaan pengeras suara di bulan Ramadhan, baik dalam pelaksanaan salat tarawih, ceramah/kajian Ramadhan, dan tadarus Al Quran menggunakan pengeras suara mengarah ke dalam.

Baca Juga: Keterlibatan Media Sosial dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Generasi Muda Pada Pesta Demokrasi 2024

Anna juga memaparkan bahwa edaran itu bukanlah pedoman yang baru, mengingat sudah ada sejak 1978 dalam bentuk Instruksi Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor: Kep/D/101/1978.

"Di situ juga diatur bahwa saat Ramadhan, siang dan malam hari, bacaan Al Quran menggunakan pengeras suara ke dalam," ujarnya.

Edaran itu juga, lanjutnya, dibuat tidak untuk membatasi syiar Ramadhan dengan giat tadarus, tarawih, dan qiyamul-lail selama Ramadhan sangat dianjurkan.

Baca Juga: Praktisi Kesehatan Sebut Puasa Ramadan Dapat Membuat Gangguan Lambung Membaik

Penggunaan pengeras suaranya saja diatur, katanya, justru agar suasana Ramadhan menjadi lebih syahdu.

"Kalau suaranya terlalu keras, apalagi antar-masjid saling berdekatan, suaranya justru saling bertabrakan dan menjadi kurang syahdu. Kalau diatur, Insya Allah menjadi lebih syahdu, lebih enak didengar, dan jika sifatnya ceramah atau kajian juga lebih mudah dipahami," pungkasnya.***

Editor: Andik Arsawijaya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah