Penghapusan Utang Petani dan Nelayan, Mungkin Merupakan Program Realistis bagi Para Capres

- 26 Januari 2024, 11:14 WIB
Ilustrasi-Dua pemanen padi
Ilustrasi-Dua pemanen padi /

 Baca Juga: Pengobatan Herbal : Gatal-gatal Tahunan Sembuh oleh Kirinyuh (Bagian 1)

"Catat ini semua petani, nelayan, akan dibebaskan kalau selama ini bapak ibu petani dan nelayan mendapat pinjaman mendapat kredit, tidak bisa membayar, itu akan dibebaskan, akan diputihkan," kata Mahfud dalam kampanye di Kabupaten Pesawaran, Lampung, Kamis.

Mahfud mengatakan nilai kredit macet petani dan nelayan jumlahnya tidak terlalu banyak dan penghapusan kredit macet tersebut tidak akan membebani keuangan negara.

"Kami sudah menghitung jumlah kredit macet  petani dan nelayan yang sekarang jumlahnya Rp688 miliar," ujarnya.

Mahfud mengatakan jumlah kredit macet petani dan nelayan nilainya sangat kecil jika dibandingkan dengan uang negara yang dikorupsi.

Baca Juga: Jaga Kesehatan Ginjal dan Hindari Gagal Ginjal dengan Labu

"Oleh sebab itu kalau korupsi diberantas, dapat 50 persen saja diambil Rp688 miliar untuk disubsidikan ke pelunasan hutang para petani dan nelayan itu jumlahnya hanya kecil," tuturnya.

Siapapun Presiden terpilih, program memutihkan utang petani dan nelayan, bukan hanya di Lampung, merupakan program bagus dan  bisa disebut layak di tengah kenaikkan harga sarana produksi pertanian, terutama pupuk yang terus melejit.

 Program ini idealnya dimunculkan Capres Prabowo Subianto yang notabene bergelut dalam organisasi pertanian dan memimpin Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). ***

Halaman:

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah