Keistimewaan lainnya adalah, sapi Jabres sangat mudah dipelihara karena memiliki ketahanan tubuh lebih baik dibanding sapi jenis lain, mau makan jenis daun apa saja.
“Di Padang Penggembalaan Maribaya, saat ini ada 110 ekor, dimana awalnya pada tahun 2015 hanya ada 10 ekor bantuan dari Dinas Peternakan Pusat. Sedangkan pada 2016 lalu, Pemkab Brebes memberikan bantuan induk sebanyak 78 ekor,” imbuhnya.
Baca Juga: Sejarah Bentuk Karakter Bangsa Majemuk dalam Diri, Kemendikbud Bantah Isu Penghapusan Mapel Sejarah
Ditambahkannya, untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang adanya ternak sapi Jabres skala besar di Maribaya, Kepala DPKH Brebes, drh. Ismu Subroto, M.Si, terus berinovasi dengan menamai Padang Penggembalaan Ternak Maribaya dengan sebutan Eduwisata Kandang Pelangi, yaitu wisatawan diajak mengecat kandang kambing milik masyarakat dengan cat berwarna-warni.
Pemkab Brebes juga mulai mengembangkan lahan seluas 250 hektar di samping padang penggembalaan itu, sebagai agrowisata pertanian terpadu dengan memberdayakan 150 KK pra sejahtera di Dukuh Maribaya.
“Ini adalah upaya Pemda Brebes dalam pengenalan wisata alam, ternak tersebut, dan juga rute offroad dengan melewati sungai dan hutan belantara. Saat ini, Eduwisata Kandang Pelangi Maribaya sepi karena masih situasional pandemi Covid-19,” pungkasnya.
Baca Juga: PDIP Dukung Erick Thohir Panggil Ahok Soal Usulan Pembubaran BUMN, Aria Bima: Bertugas Sesuai UU
Diharapkan dengan peternakan sistem gembala ini, perekonomian masyarakat bisa mandiri, termasuk menangguk rejeki jika ada wisatawan yang nantinya datang pasca pandemi, sehingga lambat namun pasti mereka akan menjadi masyarakat yang sejahtera. (Aan)***