Sementara itu, salah satu dampak tak terhindarkan dari wabah Covid-19 adalah dalam bidang ekonomi yang dirasakan langsung dengan menurunnya aktivitas perekonomian.
Terbukti, sebanyak 57,1 persen masyarakat Jatim menganggap kondisi ekonomi keluarganya lebih buruk dibandingkan tahun lalu, tetapi sebanyak 10,8 persen malah menyatakan jauh lebih buruk.
"Mayoritas atau 65,9 persen menyalahkan COVID-19 sebagai penyebabnya. Mereka yang berpendapatan di bawah Rp2 juta per bulan paling merasakan penurunan ekonomi keluarga," pungkasnya.***