Taktik 'Culas' yang Buruk bagi Demokrasi, Banyak Calon Tunggal Melawan Kotak Kosong di Pilkada 2020

- 10 Agustus 2020, 15:10 WIB
ILUSTRASI Pemilu.*
ILUSTRASI Pemilu.* /PRFM

Guspardi menilai fenomena calon tunggal yang melaju sendiri alias menghadapi kotak kosong di pilkada menambah daftar metode culas yang berdampak buruk bagi demokrasi tersebut.

Karena itu Guspardi mendesak agar cara seperti itu tidak dilakukan jika ingin membangun daerah dengan baik, karena kalah dan menang tidak bisa dijadikan esensi utama dalam pilkada.

Baca Juga: Raih Popularitas Global Tak Terduga, TREASURE Ungkap Kebahagiaan dan Terimakasih pada Penggemar

Namun menurut dia, menghadirkan khazanah demokrasi yang lurus dan bersih agar tercipta pendidikan politik masyarakat yang baik adalah esensi yang sebenarnya.

Hal tersebut bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat.

"Banyaknya calon tunggal tanda demokrasi yang tidak sehat, turunkan ambang batas pencalonan untuk pilkada itu salah satu cara, syarat 5-10 persen kursi sudah cukup. Itu memudahkan banyaknya partai mencalonkan pasangan," ujarnya.***

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x