Diberitakan wartaekonomi.co.id partner sindikasi Republika dalam artikel berjudul "Sindir Politik Dinasti, Mardani PKS Puji Karir Puan Maharani", Mardani berpendapat, seorang pemimpin harus memiliki pengalaman yang cukup terlebih dahulu sebelum mencalonkan diri.
Seorang pemimpin tidak seharusnya tiba-tiba berada di posisi strategis karena adanya hubungan baik dengan sosok yang memiliki kuasa.
Baca Juga: Polemik PJJ Masih Gemuruhkan Pemecatan Mendikbud, Pengamat: Nadiem Cuek Sama Siswa, Ganti Saja!
"Ketika prosesnya instan lalu tiba-tiba maju sebagai calon kepala daerah. Padahal kalau bisa itu merangkak dari bahwa seperti Ketua RT, RW, Karang Taruna, KNPI yang asalnya dari bawah," ujar Mardani.
Mardani menilai, proses yang instan dapat berdampak negatif, karena sosok yang memimpin melalui Dinasti Politik tidak memiliki pengalaman mengurus publik.
Tak hanya itu, Mardani pun meminta adanya revisi UU Pilkada agar hal tersebut (Dinasti Politik) tak terjadi kembali di Indonesia.
Baca Juga: Soal Serangan Bom Molotov Hujani Markas PDIP, DPD Jabar: Jangan Bar-bar, Masalah Apapun Bisa Selesai
"Jangan sampai dinasti politik ini menihilkan unsur pengalaman seseorang dalam mengelola urusan publik. Sehingga ini memerlukan koreksi terhadap Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah yang akan datang," ujar Mardani.
Mardani kemujian memuji kinerja dari Ketua DPR Puan Maharani yang mencapai posisi politik strategis.
Menurutnya, Puan telah berhasil merangkak dari titik terbawah untuk mencapai posisinya saat ini.