Menjelang malam, KRI Macan Tutul mencoba menghadapi gempuran dari dua pesawat Neptune dan dua kapal penghancur (destroyer) Belanda.
Baca Juga: Meski Beda Pendapat dengan Pemerintah, PDIP Dukung Sistem Proporsional Tertutup pada Pemilu 2024.
Pertempuran tak seimbang pun terjadi, KRI Macan Tutul terkepung dalam pertempuran satu lawan empat itu. Puncaknya, sekira pukul 22.30, KRI Macan Tutul mendapat tembakan berat dari sepasang destroyer Belanda, yakni Evertseen dan Kortenaer.
Dalam kondisi terdesak, Yos Sudarso segera meraih Radio Telefoni (RTF) dan meneriakan komando terakhir-nya: "Kobarkan semangat pertempuran! RI Macan Tutul tenggelam dalam pertempuran di laut secara "gentlemen and brave".***