Berniat Permanenkan Belajar Jarak Jauh, DPR Beri Cercaan untuk Nadiem Makarim

- 16 Juli 2020, 17:39 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim / twitter
Mendikbud Nadiem Makarim / twitter /

PR CIREBON - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sedang menggulirkan cercaan terhadap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim terkait kebijakan tentang membuat permanen pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi siswa sekolah.

Dalam detailnya, Banyak anggota dewan yang menilai kebijakan Mendikbud itu tidak sejalan dengan kondisi di wilayah Indonesia yang tidak seluruh wilayah di Indonesia memiliki fasilitas internet atau listrik untuk pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.

Hal ini pun diungkapkan Ketua Badan Anggaran atau Banggar DPR RI, Said Abdullah mengatakan kebijakan itu sepertinya akan menimbulkan semacam ketimpangan, khususnya bagi para siswa yang berada di sejumlah daerah dengan infrastruktur yang kurang memadai.

Baca Juga: Tak Sengaja Setujui Ucapan Trump, Studi Temukan Radiasi X-Ray Bantu Lansia AS Lawan Covid-19

"Jadi kebijakan itu sangat tidak efektif, apalagi bagi daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) karena adanya perbedaan pada akses," ungkap Said di Gedung DPR RI Senayan, seperti yang dikutip dari Warta Ekonomi belum lama ini.

Adapun hal yang disoroti anggota dewan adalah pola pembelajaran jarak jauh yang akan fokus pada kebutuhan penggunaan listrik serta teknologi yang memadai untuk para siswa.

Padahal, fakta di lapangan menunjukkan tak semua kalangan siswa pelajar di berbagai daerah bisa mudah menggunakan teknologi dengan aliran listrik, khususnya di daerah-daerah 3T.

Baca Juga: DPR Minta Kapolri Pecat Brigjen Prasetijo Utomo hingga Tindak Tegas yang Terlibat Secara Transparan

Dalam contohnya, Said menyebutkan masih ada 17 persen daerah yang tak dialiri listrik, termasuk di Madura yang memiliki 34 desa tanpa listrik.

"Padahal, Pak Nadiem, sampai saat ini masih ada sekitar 17 persen daerah yang tidak teraliri listrik. Seperti misalnya di Sumenep, Madura, di mana ada 34 dari 287 desa yang belum dialiri listrik," ujar Said.

Atas alasan itu, DPR berharap Menteri Nadiem Makarim dan Kemendikbud bisa kembali melakukan kajian yang lebih komprehensif mengenai wacana belajar dari rumah secara permanen tersebut.

Baca Juga: Bioskop di Jakarta Urung Dibuka pada 29 Juli 2020, Ini Penyebabnya

Terlebih, saat ini kondisi masyarakat yang umumnya masih terdampak secara ekonomi akibat masih berlangsungnya pandemi Covid-19.

Dengan demikian, Nadiem Makarim diminta benar-benar menunjukkan kebijakan yang dapat disesuaikan dengan pandemi, tanpa menimbulkan polemik lain.

"Jadi kebijakan apa yang kiranya akan diambil oleh Mendikbud, mari ditunjukkan sekarang. Karena kan orang itu biasanya diuji ketika wabah pandemi seperti ini," pungkas Said.***

Partner sindikasi konten Warta Ekonomi dari Viva.

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah