Kapan Lagi, Reformasi Polri !

- 14 Oktober 2022, 20:35 WIB
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo secara resmi menyatakan, Irjen Pol Teddy Minahasa terlibat peredaran gelap narkoba.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo secara resmi menyatakan, Irjen Pol Teddy Minahasa terlibat peredaran gelap narkoba. /Yogyaline/pikiran-rakyat.com/

 

Oleh : Imam Wahyudi *)

APA namanya, kalau bukan memalukan. Tak cukup dengan memprihatinkan. Kapolda Sumbar, Irjen Pol. Teddy Minahasa dicokok polisi. Divisi Propam Polri menangkapnya. Diduga terkait kasus narkoba. Berita terakhir menyebutkan, petinggi polri itu menjual barbuk narkoba jenis sabu sekira 5 kg. Gile..!

Polisinya polisi menangkap polisi. Untuk satu ini, bolehlah diacungi dua jempol. Polisi tak pandang bulu. Itu bagian penting komitmen Kapolri dalam pemberantasan tindak pidana judi on line dan narkoba. Prestasi Polri, sekaligus memprihatinkan. Ya, karena pelakunya adalah anggota polisi sendiri.

Baru beberapa hari lalu, Irjen Teddy mewarnai berita media. Dia beroleh "promosi" menjadi Kapolda Jatim. Menggantikan Irjen Pol. Nico Afinta yang ditarik ke Mabes Polri, menyusul Tragedi Kanjuruhan, Malang. Belum berlangsung Sertijab antarkeduanya, pejabat baru Teddy Minahasa mendahului tragedi. Tak terbayangkan, kasus narkoba pula.

Baca Juga: Baru Saja Polisi Tetapkan Rizky Billar Tersangka dan Menahannya, Lesti Kejora Datang Mencabut Laporan KDRT

Memprihatinkan, justru memaksa keterlibatan institusi polri. Bertubi-tubi, lagi-lagi justru terjadi dalam tiga bulan terakhir. Ada apa (sesungguhnya) dengan institusi polri?! Pertanyaan yang wajib dimunculkan. Pertanyaan tak biasa yang malah jadi biasa.

Polisi menangkap polisi, di satu sisi tentu bagian dari prestasi Polri. Menumpas kejahatan judi online dan sindikat narkoba. Polisi tak peduli si pelaku juga polisi. Tanpa kecuali. Sebaliknya, apa jadinya -- ketika polisi ditangkap polisi -- pasti, bukan sekadar berita. Di sisi inilah, substansi masalahnya.

Belum rampung dan tuntas, perkara yang melibatkan polisi sebelum ini. Polisi menembak polisi. Melibatkan "aktor utama"  Ferdy Sambo. Juga level perwira tinggi berpangkat inspektur jenderal (Irjen) polisi. Bahkan dalam jabatan kepala divisi profesi dan pengamanan (propam) Polri. Sebuah jabatan prestisius yang sejatinya menjanjikan banyak hal.

Halaman:

Editor: Otang Fharyana

Sumber: Tulisan Opini


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x