Kapolri Marah!

- 21 Agustus 2022, 06:50 WIB
Kapolri Kembali Unjuk Gigi Usai Ferdy Sambo dan Sang Istri Jadi Tersangka, Judi Online Siap-siap Dihabisi./ Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Kapolri Kembali Unjuk Gigi Usai Ferdy Sambo dan Sang Istri Jadi Tersangka, Judi Online Siap-siap Dihabisi./ Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO /

Peristiwa Duren Tiga amat sangat mencederai institusi Polri. Penuntasan cermat dan segera menjadi pertaruhan lembaga yang sejatinya mengayomi. Hukum harus ditegakkan. Seadil-adilnya, tanpa pandang bulu. Kembalikan kepercayaan masyarakat sesegera mungkin. Kapolri menyebut tiga kelompok pelaku. Meliputi pidana utama, menghalangi proses hukum (obstruction of justice) dan pelanggaran kode etik.

                                                                 ***

Peristiwa Duren Tiga amat sangat mencederai. Sungguh memalukan. Rasanya, kali pertama dalam sejarah Polri. Apa hendak dikata, justru membuka tabir kelam yang selama ini bagai "dongeng" semata.

Jamak rumor di masyarakat. Marak perjudian "online" selama ini, mustahil tanpa "backing" aparat penegak hukum. Bagai tertutup rapat dan nyaris tak tersentuh. Nah, Peristiwa Duren Tiga menyiratkan "hikmah". Mirip "blessing in disguise", atau "berkah terselubung".

Peristiwa Duren Tiga, tak terduga malah menguak episode abai kepatutan lainnya. Malah, potensial akibat lebih dahsyat. Lebih berbahaya pula. Menenggelamkan nama baik institusi Polri, jelas sudah. Justru daya rusaknya berskala antargenerasi. Apalagi, kalau bukan aksi judi dan peredaran barang haram narkoba. Di masa "paceklik" ekonomi pascapandemi, banyak orang kadung "bunuh diri". Terbuai jalan pintas yang berbalik melindas. Berakibat hidup terpuruk. Sebaliknya, para bandar bertolak pinggang -- tetap jadi pemenang.

Baca Juga: Bulu Tangkis Tokyo : Timnas Dapat Giliran Mencoba Lapang hanya 1 Jam

Polri adalah garda depan pemberantasan judi dan narkoba. Alih-alih berkinerja atasnama tugas dan fungsi, justru menjadikan sarang oknum tak terpuji. Memperkaya diri atasnama atribut polisi. Sebuah ironi di institusi Polri. Hampir bersamaan, kasus di Polres Karawang mendahului. Oknum kasat narkoba yang semestinya memberantas peredaran barang terlarang itu -- malah jadi pemasok dan pengguna. Ngeri!

Lebih ngeri, justru yang sudah lama terjadi di lingkaran mabes polri. Menjadi poros gurita kejahatan. Kali ini, mulai terkuak. Konon sebagai akibat susulan alias "bom waktu" atas keberadaan Satgasus Merah Putih. Lembaga nonstruktural Polri yang dibentuk Tito Karnavian selaku Kapolri sebelum ini. Kini, ditiadakan alias dibubarkan. Keputusan Kapolri, Jenderal Listyo beroleh apresiasi. Bukan semata "liar", selebihnya berpotensi "batu sandungan" dalam membuka tabir kelam di rumah Polri.

Julukan Kaisar Sambo menunjukkan betapa berkuasa sang jenderal bintang dua itu. Siapa dia, sudah pada nyaho. Gambaran jaringan besar di tengah pusat kekuasaan Polri. Bagai submabes di Mabes Polri, dan kabarnya -- sangat berkuasa. Akhirnya terbuka lebar tentang hal yang disebut Konsorsium 303. Tindak pidana perjudian. Tak terbayangkan, putaran uang di sana. Mencapai triliunan rupiah. Meliputi jaringan "online" seluruh Indonesia. Bahkan ada "server" di luar negeri (Kamboja - pen).

Baca Juga: Kenaikan BBM Pertalite Jadi Rp 10.000/lt Menyulut Inflasi dan Menekan Pertumbuhan Ekonomi.

Halaman:

Editor: Otang Fharyana

Sumber: Tulisan Opini


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah