“Manfaat kami mengundang praktisi ke dalam kampus, agar kepada mahasiswa dapat diberikan pengalaman dalam bekerja secara nyata. Ilmu yang tidak diperoleh di kampus, bisa diberikan kepada mahasiwa kami, contohnya problem solving, cara berkomunikasi, kerjasama, hingga menghargai orang lain. Saya ingin sekali lagi banyak mengajak praktisi ke kampus untuk memberikan knowledge kepada mahasiswa kami,” tututr Rektor.
Dia mengingatkan, indikator bagi suatu perguruan tinggi yang dinilai baik adalah seberapa banyak praktisi dapat didatangkan ke dalam kampus, dan ilmu-ilmu apa saja yang mampu diberikan oleh praktisi, termasuk manfaat dari output-nya.
Baca Juga: Pemerintah Harus Segera Ambil Keputusan, Menambah Kuota atau Pembatasan Pembelian BBM Bersubsidi
“Ilmu yang didapat harus ada implikasi pragmatisnya yaitu bermanfaat bagi kehidupan nyata”. Kata Prof Dadang.
Acara temu praktisi dan akademisi itu dilanjutkan dengan penandatanganan MoU dan pemaparan materi tentang implementasi program Merdeka Belajar Kampus Meredeka (MBKM) dan Testimoni Perusahaan mengenai lulusan dari Universitas Widyatama yang bekerrja pada Perusahaan PT. Chroma International yang dipaparkan oleh Siti Sarah sebagai HRD, PT. Schroma Internasional serta Taekwang Indonesia yang disampaikan Moch Yhanuar Wijaya.
“Lulusan universitas widyatama yang bekerja di perusahaan mereka memiliki keunggulan percaya diri yang tinggi, mudah beradaptasi dan mau belajar sehingga ini menjadi nilai tambah bagi lulusan Widyatama. Ke depannya diharapkan lulusan Widyatama dapat memiliki spesialisasi untuk setiap bidangnya”. Kata Siti Sarah.
“Lulusan widyatama memiliki keunggulan mudah untuk berkomunikasi , mau belajar dan mudah untuk beradaptasi serta memiliki kemampuan manajemen yang baik. PT. Taekwang merasa terbantu oleh Widyatama dalam pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia di perusahaan”. Kata Yhanuar.***