Menkes: Kemunculan Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Bali

- 10 Juni 2022, 22:34 WIB
Ilustrasi: Subvarian Omicron BA4 dan BA5 terdeteksi di Bali.
Ilustrasi: Subvarian Omicron BA4 dan BA5 terdeteksi di Bali. /pikiran-rakyat.com/

Budi mengatakan, varian BA.4 dan BA.5 memiliki karakteristik mampu menghindar dari imunitas tubuh manusia yang dibentuk oleh vaksin serta menyebar secara cepat.

Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) Amerika Serikat (AS) melaporkan, subvarian Omicron BA.2.12.1 (Stealth Omicron) adalah bentuk dominan COVID-19 yang saat ini yang beredar di AS.

Data CDC menunjukkan bahwa subvarian BA.4 dan BA.5 sekarang mewakili hingga 7 persen dari kasus COVID-19 baru.

Baca Juga: Potret Buruknya Perizinan di Kota Cirebon, Tower BTS Tak Berizin Bertahun-tahun Dibiarkan Berdiri, Warga Marah

Budi mengatakan empat kasus BA.4 dan BA.5 terdeteksi di Bali pada Mei 2022. Sedangkan hasil penelitian Genom Sekuensing terkait hal itu telah diterima Kemenkes pada Kamis, 9 Juni malam.

Budi mengatakan kenaikan kasus COVID-19 di sejumlah negara, termasuk Indonesia dalam tiga pekan terakhir disebabkan oleh varian baru.

"Bukan disebabkan liburan atau hari besar, tapi varian baru," katanya.

Namun Budi memastikan situasi kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia sebesar 31 persen dalam tiga pekan terakhir masih dalam situasi terkendali jika dilihat berdasarkan dua indikator panduan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

Dua indikator yang dimaksud di antaranya positivity rate atau proporsi orang positif dari keseluruhan orang yang dites.

"Di Indonesia positivity rate di bawah 5 persen. Secara nasional sekarang 1,15 persen, paling tinggi di DKI Jakarta 3 persenan," katanya.

Halaman:

Editor: Asep S. Bakrie

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah