Ini Pengakuan Manajemen kepada Gubernur Jatim, Sebab Seluncuran Kenpark Ambruk

- 8 Mei 2022, 21:01 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi wahana air Kenjeran Park  yang ambruk.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi wahana air Kenjeran Park yang ambruk. /Surabaya Raya/


SABACIREBON - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung lokasi kecelakaan wahana wisata Seluncuran Kenjeran Park (Kenpark), Surabaya, Minggu, 8 Mei 2022.

Kedatangan Gubernur Jawa Timur ke lokasi wahana wisata air yang ambruk, Sabtu, 7 Mei 2022, didampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Khofifah meninjau seluncuran wisata air yang ambruk dan mengakibatkan belasan orang korban terluka. Di antaranya ada yang terjun bebas dari ketinggian 10 meter.

Saat peninjauan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menemui pihak pengelola.

Baca Juga: Fajar Alfian/ Muhammad Rian Ardianto Pastikan Indonesia Unggul atas Singapura

Menurut Gubernur, pihak manajemen memberikan penjelasan, mengapa wahana seluncuran tersebut ambruk. Di antaranya ada bagian pada cycle waterpark yang patah.

Kepada Gubernur, pihak menajemen juga mengungkapkan sudah melakukan kalibrasi waterpark pada dua tahun lalu.

"Tahun kemarin terkonfirmasi juga sudah dikalibrasi, sekarang sedang dikonfirmasi pada tim yang merekonstruksi waterpark di sini dari Whitewater Kanada," kata Gubernur Khofifah usai meninjau lokasi.

Gubernur juga menegaskan, sedang menunggu hasil asesmen (mendapatkan data) dari hasil penyelidikan kepolisian. Hal itu untuk mendapat kepastian penyebabnya.

Baca Juga: Ponsel Suara Itik Selamatkan 5 Anak Itik yang Terjebak di Got Tertutup

Sementara pihak manajemen Waterpark Kenjeran juga sedang menunggu hasil konfirmasi dari pihak pelaksana konstruksi.

"Jadi kita masih menunggu," ujar Khofifah.

Pada kesempatan itu, Mantan Menteri Sosial (Mensos) RI itu menyampaikan turut merasakan kesedihan yang dalam terhadap apa yang dialami para korban dan orang tua korban.

Gubernur Khofifah juga menyatakan tidak putus berkoordinasi dengan Wali Kota Eri Cahyadi, untuk memperhatikan perawatan maupun trauma healing kepada para korban.

Baca Juga: Mendidik Rasa Empati Harus Dimulai Sejak Anak Usia Dini. Simak Tipsnya

"Pada dasarnya di tiap rumah sakit ada keberseiringan antara keduanya. Sedangkan yang sudah kembali ke rumah, Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) bilang akan dikirim tim trauma healing," tuturnya.

Di tempat yang sama, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan, seluruh biaya perawatan korban di rumah sakit sampai dengan sembuh total akan ditanggung oleh pihak manajemen.

Selain biaya perawatan, manajemen juga memberikan santunan kepada keluarga korban.

"Ada 17 orang yang dirawat di rumah sakit. Yang sudah (pulang) di rumah ada sekitar lima orang. Masing-masing empat dari RSUD Dr Soewandhie dan seorang dari RSUD Dr Soetomo, itu yang akan kita dampingi," kata Wali Kota Eri Cahyadi.

Baca Juga: Untuk Mengurai Kemacetan: Menaker Minta Pengusaha Beri Kelonggaran Bagi Pekerja agar WFH

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu kembali menerangkan, bahwa Pemkot Surabaya akan terus memberikan pendampingan medis maupun trauma healing kepada para korban.

Bahkan, kemudahan juga diberikan pemkot bagi korban yang akan melakukan terapi lanjutan.

"Insyaallah kita lakukan trauma healing. Ada pendampingan psikologi untuk menghilangkan trauma korban dan keluarga sampai kondisi sembuh total termasuk pada waktu kontrol jika sudah diperbolehkan pulang oleh rumah sakit," ujarnya. ***

Editor: Asep S. Bakrie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah