Network
SABACIREBON - Malam lailatul qadar nerupakan malam yang sangat ditunggu tunggu kaum muslimin di bulan ramadhan, karena menjadi malam yang istimewa sebab kaum muslimin yang beribadah di malam lailatul qadar akan dinilai sama dengan beribadah 1.000 bulan atau 83 tahun.
Wow. Amazing benar. Manusia yang bisa hidup 83 tahun itu bisa dihitung dengan jari.
Jarang orang yang hidup di atas 83 tahun bisa beribadah selama 83 tahun pula.
Kapan terjadinya lailatu qadar?
Tidak akan pernah ada yang tahu, kapan lailatur qadar itu terjadi.
"Alloh swt merahasiakan waktu lailatul qadar itu," kata Kiyai Asep Syarif Hidayat.
Baca Juga: Sudah Tandatangani Dokumen Naturalisasi, Jordi dan Sandy Dipastikan Bela Timnas Indonesia
Akan tetapi, kiyai yang jadi pengurus salah satu ormas Islam itu menjelaskan, Alloh swt memberitahukan rahasia itu kepada beberapa abdinya saja.
Yaitu kepada para Malaikat yang dipimpimpin Ruhul Qudus yakni Malaikat Jibril as. Juga diberitahukan kepada Rosululloh saw, para nabi dan rosul, para waliyulloh.
Para ulama biasanya memperkirakan lailatul qadar akan terjadi tanggal tanggal ganjil bulan ramadlan. "Kalau ingin dapat lailatul qadar, ya sebaiknya tingkatkan amal ibadah di sepuluh terakhir bulan Ramadlan," kata Kiyai Asep Syarif.
Baca Juga: 3 Pemain Persib Perkuat Timnas Indonesia di Sea Games Vietnam 2022.
Malam lailatul qadar juga menjadi istimewa karena di malam itu para malaikat turun ke bumi membagikan rahmat Alloh yakni kasih sayang dan ampunannya kepada seluruh umat Islam, manusia dan jin, kata Kiyai Asep.
Namun, tutur Kiyai Asep, ada empat golongan yang yang tidak akan mendapat rahmat Alloh. Yaitu:
1. Orang orang Islam pecandu minuman keras.
2. Orang orang Islam yang durhaka kepada orang tuanya.
3. Orang orang Islam yang memutuskan silaturahmi.
4. Orang orang Islam yang bermusuhan dengan sesamanya dan mereka tidak mau saling menyapa lebih dari tiga hari.****
