Tinjau Pembangunan Gedung Darurat Covid-19, Menteri PUPR Basuki Pastikan Mei Selesai

- 30 April 2020, 12:00 WIB
MENTERI Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan dua gedung baru di area Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM yang terletak di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Rabu, 29 April 2020.*
MENTERI Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan dua gedung baru di area Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM yang terletak di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Rabu, 29 April 2020.* //ANTARA

PIKIRAN RAKYAT -  Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan dua gedung baru di area Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM yang terletak di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Rabu, 29 April 2020.

Dua gedung baru yang sedang dalam proses pembangunan itu yang sedianya akan diperuntukkan untuk membantu penanganan pasien Covid-19.

Dalam peninjauannya, Basuki didampingi oleh Rektor UGM Panut Mulyono dan Direktur RSA UGM Arief Budiyanto. Dua gedung berkapasitas 107 kamar itu ditargetkan selesai pada 27 Mei 2020.

Baca Juga: Cek Fakta: Ramai Video Gadis di Garut Pingsan karena Mengidap Corona, Faktanya Berbeda

"Saya ke sini atas permintaan pak rektor dan surat keputusan Gubernur DIY bahwa RSA sebagai sebagai RS rujukan Covid, dua gedungnya akan digunakan penanganan Covid. Ada tiga daerah yang minta, selain DIY, ada Lamongan juga," ungkap Basuki.

Dituturkan Basuki, gedung berkapasitas 107 kamar itu akan digunakan isolasi ICU dan ruang rawat inap.

Basuki menilai, pembangunan gedung darurat Covid-19 di RSA UGM tidak memerlukan waktu lama karena sudah ada konstruksi bangunan yang dibangun sejak 2010.

Baca Juga: Akhir Mei Ditutup dengan Kabar Positif, Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Menguat Tajam

"Sudah uji teknis, beberapa struktur perlu penguatan strukturnya. Sementara panel sudah ada dan peralatan medis sudah siap. Semua sesuai rekomendasi kemenkes," jelas Basuki seperti yang dikutip dari Kantor Berita Antara pada 30 April 2020.

Dalam proses pembangunannya, dua gedung baru dimulai sejak 20 April 2020. Meskipun, selama sembilan hari berlalu tingkat kemajuan penyelesaian pembangunan sudah mencapai 28 persen.

"Sesuai dengan jadwal tanggal 27 Mei akan sudah bisa dimanfaatkan dan mulai bisa beroperasi," ujar Basuki.

Baca Juga: Akibat Corona, Hari Jazz Internasional Digelar Secara Online, Herbie Hancock Tetap Optimis

Melanjutkan penilaiannya, Basuki menganggap pembangunan gedung darurat penanganan pasien Covid-19 ini tidak berbeda jauh dengan pembangunan rumah sakit darurat Covid-19 di Pulau Galang, Kepulauan Riau.

"Di Pulau Galang ada 340 bed, sekarang terisi 150-an. Namun kita harus siap jika yang masuk lebih banyak, kalau sedikit justru alhamdulillah. Mudah mudahan bisa terlayani," jelas Basuki.

Adapun pembangunan gedung dalam kondisi darurat ini, memang mengharuskan penyedia jasa dan kontraktor melaksanakan pembangunan lebih cepat. Namun begitu, Basuki meyakini tidak mengurangi kualitas dari bangunan yang dihasilkan.

Baca Juga: Rekomendasi Film yang Cocok Ditonton saat Hari Jazz Internasional

“Semua sesuai standarisasi dan metodologi kerja lebih cepat. Sudah sesuai dengan kontrak kerjanya," ungkap Basuki

Dengan demikian, dua gedung baru yang dibangun dengan nama Gedung Arjuna dan Yudhistira terbentuk atas struktur beton bertulang yang sudah dibangun sejak 2010 lalu.

Bangunan seluas 7.120 meter persegi ini akan terdiri dari lima lantai ini akan diperuntukan sebagai ruang isolasi kritis, ruang perawatan PDP, ruang ganti medis, ruang istirahat tenaga kesehatan, dan ruang poliklinik Covid-19.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x